Wabah Virus Korona Beri Dampak Psikologis ke Wisatawan
Merebaknya penyakit Covid-19 dinilai sangat berdampak terhadap psikologis masyarakat untuk berwisata. Kunjungan wisata di Kabupaten Magelang, misalnya, sudah turun 20-30 persen.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Merebaknya penyakit Covid-19 dinilai sangat berdampak terhadap psikologis masyarakat untuk berwisata. Banyak orang mulai takut bepergian dan mengurangi interaksi dengan orang lain terutama dalam jumlah besar.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengatakan, saat ini gairah berwisata sebagian besar warga sangat menurun menyusul merebaknya virus korona jenis baru. Kondisi tersebut diakui akan berdampak pada kunjungan wisata.
”Gairah wisata memang sulit ditingkatkan. Namun, situasi sepi kunjungan ini diharapkan tetap dimanfaatkan para pelaku wisata untuk meningkatkan kualitas layanan, fasilitas, serta meningkatkan upaya menjaga kebersihan dari semua sarana prasarana yang biasa dipakai pengunjung,” tutur Iwan, Jumat (13/3/2020).
Bahkan, menurut dia, penambahan atraksi wisata tidak akan berdampak signifikan karena virus korona berdampak pada kondisi psikologis masyarakat. ”Penambahan atraksi sama sekali bukan solusi. Masyarakat tidak akan lagi terlalu peduli pada apa yang dilihat atau dikunjungi karena banyak orang kini takut bepergian, memilih mengurangi interaksi dengan orang lain karena khawatir tertular virus korona,” ujarnya.
Menurut Iwan, setiap obyek wisata juga harus dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan serta menyediakan cairan antiseptik di berbagai sudut. Dengan upaya ini, pengunjung yang datang pun dapat benar-benar merasa aman dan nyaman.
”Mari tetap berpikir positif dan menjadikan saat sepinya kunjungan di tengah Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat di tempat wisata,” ujarnya.
Di Kabupaten Magelang, menurut Iwan, terdapat sembilan obyek wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang. Sekalipun belum melakukan pendataan secara akurat, wabah Covid-19 telah mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan 20-30 persen dari kondisi biasa. Wisatawan yang datang ke sembilan obyek wisata tersebut didominasi oleh wisatawan domestik.
Wabah Covid-19 telah mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan 20-30 persen dari kondisi biasa.
Ahmad Mudofar Ersidik, Sekretaris I Koperasi Desa Wisata Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, mengatakan, merebaknya virus korona jenis barut itu berdampak pada minat kunjungan wisatawan domestik.
Sejak 2 Maret lalu, Desa Wisata Candirejo sudah menerima pembatalan kunjungan dua rombongan dari Jakarta. Satu rombongan terdiri dari 40 wisatawan, yakni pelajar dan guru dari SMP di Jakarta, dan satu rombongan lainnya terdiri atas 15 orang.
”Karena sudah telanjur membayar uang muka, satu rombongan akhirnya menyatakan membatalkan kunjungan di bulan Maret dan memilih menunda kunjungan hingga beberapa bulan mendatang, sampai kondisi dirasakan sudah benar-benar aman dan tidak berisiko tertular penyakit,” ujarnya.
Ersidik mengatakan, hingga saat ini, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan wabah virus korona galur baru ini akan berdampak pada kunjungan wisatawan. Desa Wisata Candirejo juga tidak akan menempuh upaya apa-apa untuk meningkatkan kunjungan. Mereka akan memanfaatkan waktu sepi kunjungan ini untuk memperbaiki sarana prasarana wisata serta membersihkan tempat-tempat yang biasa menjadi destinasi wisata.
Supoyo, pemilik industri kerajinan gerabah di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, yang juga biasa menerima kunjungan wisatawan, mengatakan, pihaknya juga hanya berupaya meningkatkan layanan dengan memberikan tambahan paket makanan untuk setiap kunjungan wisatawan domestik.
”Dengan adanya tambahan makanan, kami berharap wisatawan domestik tetap bersemangat untuk berwisata ke tempat kami,” ujarnya.