Lebih dari 1.400 pesepeda dari 22 negara akan berpartisipasi dalam Bromo KOM Challenge 2020 dengan rute sejauh 100 kilometer dari Kodam V/Brawijaya, Surabaya, sampai kaki Bromo di Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jatim.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Lebih dari 1.400 pesepeda dari 22 negara akan berpartisipasi dalam Bromo KOM Challenge 2020 dengan rute sejauh 100 kilometer dari Kodam V/Brawijaya, Surabaya, sampai kaki Bromo di Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur.
Pergelaran tahunan bersepeda massal sejak 2014 ini diikuti 1.448 peserta yang mewakili 534 komunitas sepeda dari 22 negara. Peserta dalam negeri berasal dari 168 kabupaten/kota di 28 provinsi. Peserta dibagi dalam 13 kategori lomba, yakni atlet putra dan putri, usia putra dan putri, peloton non-kompetitif, sepeda lipat, dan brompton.
Kategori kelompok putra ialah men elite dan kelompok umur (25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, dan 60 plus). Kategori kelompok putri ialah women elite dan kelompok umur (30-34, 35-39, dan 40 plus). ”Saat banyak event sepeda dibatalkan karena dampak virus korona, kami tetap laksanakan acara ini dengan kewaspadaan tinggi,” kata founder dan CEO PT DBL Indonesia Azrul Ananda yang juga salah satu penggagas Bromo KOM Challenge (dahulu Bromo 100).
Saat banyak event sepeda dibatalkan karena dampak virus korona, kami tetap laksanakan acara ini dengan kewaspadaan tinggi. (Azrul Ananda)
Menurut Azrul, putra mantan Menteri Badan Umum Milik Negara Dahlan Iskan, penyelenggara terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan sejumlah rumah sakit untuk antisipasi virus korona. Peserta dari mancanegara yang terkonfirmasi hadir untuk acara harus sudah melewati tes kesehatan di bandar udara dan atau pelabuhan.
”Kesehatan peserta juga tentu diperiksa,” kata Azrul yang juga Presiden Persebaya Surabaya ini.
Peserta road bike akan memulai lomba dari Markas Kodam V/Brawijaya di Surabaya pada Sabtu (14/3/2020) pukul 06.00. Mereka harus menggenjot sepeda sejauh 60 km sampai pit stop 1 di Gedung Olahraga Untung Suropati di Kota Pasuruan.
Di prasarana itu, peserta sepeda lipat dan brompton memulai perjalanan bersama dengan peloton non-kompetitif dengan rencana waktu mulai pukul 08.30. Mereka baru memulai lomba setelah melewati garis KOM di Pasrepan untuk kemudian menyusuri jalur tanjakan sejauh 25 km hingga Wonokitri yang berketinggian 2.000 meter di permukaan laut.
Penyelenggara memberikan batas waktu bagi peserta road bike untuk menyelesaikan lomba di Wonokitri pada pukul 13.30. Adapun untuk peserta yang berangkat dari Untung Suropati, batas waktu penyelesaian lomba pukul 14.00. Dari penyelenggaraan acara sejak 2014, catatan panitia, yang mampu menyelesaikan lomba lebih kurang 70 persen.
CEO PT Deltomed Laboratories Mulyo Rahardjo mengatakan telah tiga tahun terakhir menjadi sponsor utama kegiatan ini karena sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Produsen farmasi ini menilai kegiatan sepeda perlu terus dikampanyekan agar mendorong masyarakat berolahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
”Pas juga dengan produk yang sedang kami pasarkan (Herbana), yakni suplemen untuk mendukung konsumen menjaga kondisi tubuh,” kata Mulyo yang amat menggemari sepeda.
Vice President CSR PT Kereta Api Indonesia (Persero) Agus Supriyono menambahkan senang dan turut mendukung acara ini. Selain sebagai jenis olahraga yang sedang tren di masyarakat, sepeda juga merupakan peluang bisnis bagi perusahaan pelat merah ini.
”Ada kereta atau gerbong bertanda sepeda untuk mengakomodasi penumpang yang juga para pehobi sepeda ingin berkegiatan di luar kota,” kata Agus. Kereta dimaksud adalah gerbong pembangkit yang sebagian ruangnya dimanfaatkan untuk menaruh sepeda milik penumpang KA antarkota antarprovinsi.
”Terkait dengan kegiatan ini, sebagai bentuk CSR, kami membangunkan toilet di Wonokitri,” kata Agus. Toilet merupakan kebutuhan mendesak bagi warga Wonokitri yang menjadi lokasi akhir lomba sepeda itu.