AM (40), warga Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang sempat diisolasi sembilan hari di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah, Kota Tegal, diizinkan pulang, Sabtu (14/3/2020).
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — AM (40), warga Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang sempat diisolasi sembilan hari di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah, Kota Tegal, diizinkan pulang, Sabtu (14/3/2020). Dari hasil pemeriksaan, AM menderita radang paru-paru.
Sebelumnya, AM mengeluhkan gejala mirip Covid-19 seperti demam, batuk, dan flu sejak Selasa (3/3/2020). AM kemudian memeriksakan diri ke salah satu puskesmas pada Kamis (5/3/2020). Karena memiliki riwayat perjalanan dari Singapura, pria yang bekerja sebagai awak buah kapal itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr M Ashari, Kabupaten Pemalang, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil foto rontgen dan pemeriksaan darah, AM diduga menderita infeksi paru-paru. Tim dokter RSUD dr M Ashari kemudian memutuskan merujuk AM ke RSUD Kardinah Kota Tegal, Kamis sore. Di RSUD Kardinah, AM diisolasi dan menjalani pemeriksaan usap. Berdasarkan hasil pemeriksaan usap yang keluar dua hari lalu, AM negatif Covid-19.
”Pasien didiagnosis radang paru-paru akibat infeksi bakteri. Karena kondisinya sudah stabil, kami mengizinkan AM pulang, Sabtu (14/3/2020). Namun, pasien itu harus tetap rutin memeriksa kesehatannya hingga 14 hari ke depan,” kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kardinah Hery Susanto, di Kota Tegal, Sabtu.
Hingga saat ini RSUD Kardinah sudah mengisolasi tiga pasien yang diduga terinfeksi Covid-19. Para pasien isolasi itu dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan usap. Hery mengatakan, ke depan RSUD Kardinah akan lebih proaktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Semakin banyaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia mendorong Pemerintah Kota Tegal lebih proaktif melindungi kesehatan warganya. Seluruh pengelola pusat perbelanjaan, restoran, hotel, perkantoran, serta sekolah diimbau menyediakan wastafel, sabun, masker, dan cairan antiseptik di setiap pintu masuk.
”Penempatan masker, cairan antiseptik, dan wastafel di tempat-tempat strategis akan memudahkan masyarakat. Sebagian masyarakat masih merasa enggan jika harus berkeliling mencari wastafel yang biasanya terdapat di kamar mandi,” ujar Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Penempatan masker, cairan antiseptik, dan wastafel di tempat-tempat strategis akan memudahkan masyarakat. Sebagian masyarakat masih merasa enggan jika harus berkeliling mencari wastafel yang biasanya terdapat di kamar mandi.
Di SMP Negeri 15 Kota Tegal, misalnya, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat semakin digencarkan dua bulan terakhir. Penyediaan keran air dan sabun di depan ruang-ruang kelas dibuat guna memudahkan siswa menjaga kebersihan tangan.
”Tangan itu merupakan salah satu perantara virus korona sehingga kebersihan tangan harus selalu dijaga,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 15 Kota Tegal Eni Triastuti.
Upaya lain seperti bersih-bersih serta penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas umum juga dilakukan polres dan polsek di pesisir pantai utara Jateng, Sabtu pagi. Sehari sebelumnya, Polres Tegal Kota membagikan 350 botol cairan antiseptik bagi warga di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur. Hal ini dilakukan karena cairan antiseptik masih susah didapat di Kota Tegal.