Saweran Membeli Alat Pelindung Diri terhadap Covid-19
Yayasan Setetes Darah Sejuta Harapan (Setara) Tasikmalaya membuka layanan iuran pengadaan pembelian alat pelindung diri (APD) petugas kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
Bayhaqi Umar (46) cemas saat mendengar kabar petugas ambulans mengantar pasien orang dalam pemantauan Covid-19 ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tanpa alat ideal. Petugas ambulans itu hanya berbalut jas hujan dan sepatu bot karet.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu pekan lalu itu membuat Bayhaqi berinisiatif membuka layanan iuran pengadaan pembelian alat pelindung diri (APD) melalui Yayasan Setetes Darah Sejuta Harapan (Setara) Tasikmalaya yang didirikannya. Lembaga nirlaba ini bergerak di bidang pendampingan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu di Tasikmalaya sejak 2010.
”Kami menamakan Koin untuk Setara. Siapa saja yang peduli dengan kesehatan sesama bisa ikut membantu,” katanya, Jumat (13/3/2020). Sejak dibuka pada Selasa (10/3), hingga kini telah terkumpul dana pembelian 23 baju APD. Ia mengatakan, harga satu baju APD Rp 200.000. Perangkat itu ideal dipakai selama delapan jam sebelum dimusnahkan. ”Sudah ada lima APD yang kami dapatkan. Senin (16/3) nanti akan datang lagi 18 APD lain,” tuturnya.
Lebih baik sibuk sekarang daripada kita sibuk di rumah sakit.
APD itu, lanjut Bayhaqi, akan diberikan kepada lembaga pelayanan kesehatan yang membutuhkan. Jika rumah sakit besar sudah memilikinya, ia mengatakan akan menawarkannya kepada layanan kesehatan lain. Sementara itu, sebagai bagian dari upaya mengatasi penyebaran virus korona baru yang menyebabkan Covid-19, Dewan Masjid Indonesia (DMI) membagikan 2 juta cairan pembersih lantai ke seluruh masjid di Indonesia.
Pencegahan penyebaran Covid-19 dari masjid menjadi penting. Pasalnya, setiap hari masjid didatangi ratusan hingga ribuan orang yang menunaikan kewajiban shalat. Potensi penyebaran Covid-19 di area masjid pun terbuka lebar. Bantuan cairan pembersih lantai itu disalurkan melalui pengurus DMI tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
”Lebih baik sibuk sekarang daripada kita sibuk di rumah sakit,” kata Ketua Umum DMI Jusuf Kalla. Kalla berpesan agar para jemaah membawa sajadah sendiri untuk shalat. Hal itu karena risiko penyebaran Covid-19 bisa melalui benda di sekitar kita, termasuk sajadah.
Aktif memeriksa diri
AM (41) dan IA (21) mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, setelah keduanya pulang dari luar negeri dan melakukan kontak dengan orang yang pulang dari luar negeri. Mereka ingin memastikan bebas penyakit Covid-19 sehingga tidak perlu merasa waswas saat berinteraksi dengan orang di sekitarnya. RSUD Suradadi telah membentuk Satgas Covid-19 Keliling pada Senin (9/3).
Satgas ini dibentuk untuk mendekatkan layanan ke masyarakat dan mempercepat respons jika ada pasien yang diduga terkena penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona baru di wilayah itu. ”Kesadaran masyarakat timbul setelah informasi terkait Covid-19 membanjiri masyarakat. Mereka memeriksakan diri untuk memastikan bebas dari Covid-19,” kata Kepala Bidang Pelayanan dan Perawatan RSUD Suradadi Hofur, Jumat (13/3), di Kabupaten Tegal.
Hofur mencontohkan, AM datang ke puskesmas pada Kamis (12/3) untuk memeriksakan diri setelah tugas dinas luar negeri di dua negara dengan kasus Covid-19, yakni Malaysia dan Thailand. Pihak puskesmas lalu meminta Satgas Covid-19 Keliling untuk memeriksa AM. Berdasarkan hasil pemeriksaan, AM dinyatakan sehat. Meski demikian, AM ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan. Selama 14 hari setelah kepulangannya atau hingga Minggu (22/3), ia disarankan tidak keluar rumah.
Salam anti-Covid-19
Di Banyuwangi, Jawa Timur, pukul 06.30, Lusia Fransiska Yatinah (52) dan Ludgardis Priyantin (35) menyambut murid-muridnya yang hari itu hendak masuk sekolah di SD Katolik Santa Maria, Banyuwangi. Ucapan selamat pagi disampaikan dengan menyilangkan salah satu tangan di dada sebagai pengganti jabat tangan.
”Salam pengganti jabat tangan kami terapkan seminggu terakhir. Hal ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus korona,” ujar Kepala SD Katolik Santa Maria Lusia Fransiska Yatinah. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat Aidy Furqan, di Mataram, kemarin, mengatakan telah menerima surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengenai upaya pencegahan Covid-19.
Pihaknya berkomitmen melaksanakan imbauan sesuai surat itu. Kebijakan serupa dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dengan menggelar sosialisasi hidup bersih sekolah. Salah satu guru SMKN 03 Pontianak, Faisal, menuturkan, sosialisasi pencegahan Covid-19 ini bisa menghindarkan siswa dari virus korona. Mereka juga sudah diajarkan mencuci tangan untuk diterapkan di rumah.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengimbau kepada warganya untuk tidak ke luar negeri agar tidak terjangkit Covid-19. Pekerja dari China yang berada di wilayahnya tidak boleh keluar dulu, sedangkan yang sudah keluar tidak boleh kembali. Pada 27 Maret 2020, sebanyak 33 murid kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta berencana pergi ke Belanda untuk mengikuti program pertukaran pelajar.
Berbagai persiapan sudah dilakukan, misalnya mengurus paspor dan visa serta membeli tiket untuk pesawat terbang. ”Anak-anak itu sudah mengurus visa dan membuat paspor, tetapi kami memutuskan untuk membatalkan keberangkatan mereka,” kata Kepala SMAN 8 Yogyakarta Rudy Prakanto, kemarin. (GER/CHE/XTI/ESA/ZAK/HRS/NCA/IGA)