Cegah Penyebaran Virus, Fasilitas Umum dan Kantor Instansi di Bali Disemprot Disinfektan
Pemerintah Provinsi Bali melalui Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali memastikan belum ada penambahan kasus positif Covid-19 di Bali setelah pasien kasus 25 yang meninggal.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali melalui Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali memastikan belum ada penambahan kasus positif Covid-19 di Bali setelah pasien kasus 25 yang meninggal. Namun, pemerintah tetap mengimbau pentingnya kewaspadaan dan pencegahan, di antaranya, dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup sehat.
Terkait sanitasi lingkungan, Satgas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali menggerakkan seluruh instansi di Bali agar melaksanakan disinfeksi secara rutin. Penyemprotan disinfektan secara serentak di Bali dimulai Minggu (15/3/2020) di sejumlah fasilitas umum dan kantor instansi, termasuk di dermaga Mertasari di Pantai Mertasari, Sanur, dan kantor Kepolisian Daerah Bali di Denpasar.
Sesuai kesepakatan semua pemerintah kabupaten dan kota bersama provinsi, semua melaksanakan disinfeksi mulai hari ini di tempat-tempat aktivitas publik.
Aktivitas di pelabuhan penyeberangan Sanur-Nusa Penida di Pantai Mertasari, Minggu pagi, masih diramaikan wisatawan asing yang akan menuju Nusa Penida, Klungkung.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali I Dewa Made Indra mengatakan, penyemprotan disinfektan di fasilitas dermaga Mertasari, Sanur, menjadi bagian upaya mencegah penularan penyakit, khususnya penyakit Covid-19.
”Sesuai kesepakatan semua pemerintah kabupaten dan kota bersama provinsi, semua melaksanakan disinfeksi mulai hari ini di tempat-tempat aktivitas publik,” kata Indra di dermaga Pantai Mertasari, Denpasar.
Selain di fasilitas dermaga di pantai Mertasari, Sanur, kegiatan penyemprotan disinfektan juga digelar di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Denpasar, Minggu. Kegiatan disinfeksi di lingkungan Markas Polda Bali dipimpin Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal (Pol) I Wayan Sunarta.
Adapun kegiatan disinfeksi di dermaga Mertasari, Sanur, dipimpin Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, atau Tjok Ace, dan diikuti sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Bali, termasuk Indra. Tidak hanya melaksanakan penyemprotan disinfektan, kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 itu juga disertai pemberian masker kepada calon penumpang kapal.
Lebih lanjut, Indra mengatakan, pihaknya belum menemukan kasus positif Covid-19 di Bali pasca-meninggalnya pasien kasus positif Covid-19 yang disebut sebagai kasus 25. Hasil pemeriksaan sampel dari pasien lain dalam pengawasan Covid-19, yang juga suami dari kasus 25, menunjukkan suami kasus 25 negatif Covid-19. Begitu pula dengan hasil pemeriksaan sampel terhadap 23 orang yang pernah kontak dengan kasus 25 juga menunjukkan hasil negatif Covid-19.
”Ini sangat penting disampaikan bahwa orang yang paling dekat dan paling intensif berkomunikasi dengan (pasien) yang positif hasilnya bisa negatif asalkan kondisinya sehat,” kata Indra.
Indra juga menerangkan, Bali belum memutuskan akan melaksanakan tindakan isolasi wilayah dalam menangani Covid-19 karena pemerintah masih mempertimbangkan perkembangan situasi terkait penanganan Covid-19.
Menurut Indra, pemerintah harus benar-benar memperhitungkan semua aspek, tidak hanya ekonomi tetapi juga psikologi masyarakat, sebelum memutuskan sebuah tindakan yang akan berdampak terhadap masyarakat. ”Bukan akibat reaksi kepanikan, bukan juga karena rumor atau gosip,” ujar Indra.
Serentak dan rutin
Adapun Tjok Ace menyatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan secara serentak dan rutin, terutama di fasilitas publik dan kantor pemerintah, itu dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Bali.
”Kegiatan (disinfeksi) dilakukan serentak dan secara rutin itu juga untuk memberikan rasa nyaman kepada kita semua di Bali, termasuk bagi wisatawannya,” kata Tjok Ace.
Terkait kegiatan disinfeksi itu, Ketua Bali Tourism Board (BTB) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, langkah pemerintah itu dapat memberikan kepercayaan kepada wisatawan di Bali bahwa pemerintah serius menangani kasus Covid-19. Adnyana menyatakan, kegiatan ini harus rutin dilaksanakan sebagai upaya menjaga kepercayaan kalangan internasional terhadap situasi di Bali dan di Indonesia.
”Ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh,” kata Adnyana, Minggu. ”Jikalau diperlukan tambahan, minta bantuan dan tambahan dari pihak lain. Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Ditemui di dermaga Mertasari, Sanur, wisatawan asal Meksiko, Ricardo, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah di Bali dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular, khususnya Covid-19. Menurut Ricardo, tindakan pencegahan yang ditunjukkan aparat pemerintah bersama masyarakat Bali itu membuat dirinya merasa aman di Bali. ”Kami merasa tidak khawatir dan benar-benar akan menikmati Bali,” ujarnya.
Mengenai situasi terkini di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya menyatakan, masih terdapat 12 pasien dalam pengawasan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Dari jumlah pasien itu, kata Suarjaya, satu pasien adalah warga Indonesia dan selebihnya, 11 pasien, warga negara asing. ”Kondisi kesehatannya stabil tetapi masih dirawat di ruang isolasi. Kami masih menunggu hasil laboratorium,” kata Suarjaya di Sanur, Denpasar.
Kami merasa tidak khawatir dan benar-benar akan menikmati Bali.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa mengatakan, sejauh ini pemerintah belum membatalkan jadwal ujian nasional yang akan dimulai Senin (16/3/2020). ”Terkait adanya kebijakan meliburkan siswa tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, kewenangan itu ada di pemerintah daerah,” kata Jaya. ”Sampai hari ini tidak ada pembatalan ujian nasional,” ujarnya.