PAUD hingga SMA di Kalbar Diliburkan, Perguruan Tinggi Kuliah Daring
Pemerintah daerah menyikapi status positif Covid-19 di Kalimantan Barat dengan meliburkan PAUD hingga SMA/SMK, mulai Senin (16/3/2020). Sejumlah perguruan tinggi sudah ada yang melakukan perkuliahan secara daring.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Menyusul seorang warga Kalimantan Barat yang dinyatakan positif Covid-19, pemerintah daerah menyikapinya dengan meliburkan sekolah mulai pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan, mulai Senin (16/3/2020). Adapun sejumlah perguruan tinggi sudah ada yang melakukan kuliah secara daring.
Sebelumnya terdapat seorang warga Kalimantan Barat yang positif Covid-19. Yang bersangkutan kini masih diisolasi di salah satu rumah sakit rujukan di Pontianak (Kompas.id, 14/3/2020).
Gubernur Kalbar Sutarmidji, Minggu (15/3/2020) sore, mengungkapkan, mulai Senin (16/3/2020), siswa PAUD hingga SMA/SMK diminta belajar di rumah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Siswa juga diminta tidak keluar rumah.
”Orangtua siswa diminta menjaga anak-anaknya. Keputusan ini diambil agar pasien yang ditangani secara langsung tidak terlalu banyak. Hari ini (Minggu) juga surat akan dikirim ke para bupati/wali kota,” ujar Sutarmidji.
Tak hanya itu, pengamanan di perbatasan juga ditingkatkan. Warga yang tidak tinggal di perbatasan tidak boleh melintas di pos lintas batas negara (PLBN). Pasalnya, di Sarawak, Malaysia, sudah diumumkan kasus Covid-19 lebih dari 20 orang. Sejumlah perbatasan di Kalimantan Barat terdiri dari PLBN Entikong (Kabupaten Sanggau), Aruk-Sajingan (Kabupaten Sambas), Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu).
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalbar juga membatalkan sejumlah acara yang melibatkan banyak orang. Kabupaten/kota diminta melakukan hal sama. Dinas dan badan yang tidak berkepentingan diminta tidak melakukan perjalanan dinas, kecuali sangat penting.
Dinas dan badan yang tidak berkepentingan diminta tidak melakukan perjalanan dinas, kecuali sangat penting.
Saat ini di Kalbar ada lima orang yang diisolasi, satu di antaranya positif Covid-19. Dari lima yang diisolasi itu, dua orang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Aziz, Singkawang, dan tiga orang diisolasi di RSUD Soedarso, Pontianak. Sementara itu, hasil laboratorium empat pasien yang diisolasi itu kemungkinan sudah diketahui Senin (16/3/2020).
”Satu orang yang positif Covid-19 itu terkena di luar negeri. Namun, kondisinya membaik. Yang diisolasi rata-rata pernah dari Sarawak dan Kuala Lumpur. Kemudian ada juga yang mengisolasi diri di rumah, yakni yang baru datang menghadiri tablig akbar di Kuala Lumpur,” kata Sutarmidji.
Sebanyak 32 orang, termasuk keluarga dan tenaga medis yang pernah bersentuhan langsung dengan pasien positif Covid-19, juga diperiksa kesehatannya. Sebab, pasien yang positif itu pernah dirawat di beberapa rumah sakit. Spesimen lendir tenggorokan 32 orang itu sudah diambil dan dikirim ke Jakarta.
Kemudian, 78 orang yang habis bepergian di luar negeri juga diperiksa dan diminta mengisolasi diri di rumah. ”Jadi total ada 110 warga kategori orang dalam pengawasan. Pemerintah terus melakukan antisipasi sesuai peraturan,” ujar Sutarmidji.
Lembaga kesehatan di Kalbar akan dimaksimalkan untuk menangani Covid-19. Di RSUD Soedarso sudah disiapkan satu gedung isolasi lagi yang bisa menampung sekitar 200 orang sebagai langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat.
Masyarakat juga diminta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasa demam, batuk, atau flu. Pemerintah provinsi terus memantau kondisi di daerah dan berkonsultasi dengan Presiden serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Namun, sejauh ini belum ditetapkan bencana daerah.
Secara terpisah, Rektor Universitas Tanjungpura, Pontianak, Garuda Wiko mengatakan, mulai Senin hingga dua minggu ke depan, perkuliahan dilakukan secara daring. Setelah dua minggu, kebijakan ini akan ditinjau lagi apakah akan dilanjutkan atau tidak.
Wakil Rektor Bidang Non-akademik Universitas Widya Dharma, Pontianak, Maran menyampaikan, kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan banyak orang juga untuk sementara ditunda, misalnya bakti sosial. Pada hari Senin (16/3/2020) direncanakan baru digelar rapat membahas langkah preventif di kampus.
Rektor Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Purwanto, menuturkan, pihaknya juga baru akan membahas langkah yang akan diambil pada hari Senin. Namun, sejauh ini sudah ada imbauan kepada seluruh mahasiswa dan dosen untuk menjaga kebersihan di kampus.