Guru di Solo Manfaatkan Aplikasi WA untuk Pengajaran Siswa di Rumah
Siswa SD, SMP, dan SMA sederajat di Solo memulai proses belajar di rumah. Guru memanfaatkan aplikasi media sosial, termasuk Whatsapp, untuk memberi tugas belajar kepada siswa.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Menyusul penetapan status kejadian luar biasa Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, siswa sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat memulai proses belajar di rumah, Senin (16/3/2020). Guru memanfaatkan aplikasi media sosial dan pengajaran daring untuk memberi tugas belajar kepada siswa.
Kepala SD Negeri Cemara Dua, Solo, Eni Idayati mengatakan, sesuai keputusan Pemerintah Kota Solo, proses pengajaran di sekolah diganti menjadi belajar di rumah selama dua pekan. Untuk itu, guru memberikan tugas belajar kepada siswa menggunakan aplikasi Whatsapp (WA) melalui akun WA orangtua siswa. Pihaknya memastikan seluruh orangtua siswa memiliki akun WA dan bergabung dengan grup WA paguyuban orangtua siswa.
”Kami memberikan tugas sesuai rencana pembelajaran yang sudah dibuat guru. Tugas itu kemudian di-share di grup WA paguyuban,” kata Eni di Solo, Senin (16/3/2020).
Menurut Eni, tugas belajar dibagikan setiap hari sesuai jadwal pelajaran harian. Untuk memotivasi dan memastikan siswa belajar di rumah, siswa wajib mengirimkan foto tugas yang telah mereka kerjakan melalui WA orangtua langsung kepada guru/wali kelas secara personal(jalur pribadi).
Selanjutnya, guru akan membuat daftar nama siswa yang telah mengerjakan tugas kemudian di-share di grup WA paguyuban orangtua. ”Ini cara kami memotivasi dan memastikan anak sudah belajar di rumah,” katanya.
Secara terpisah, Kepala SMAN 3 Solo Agung Wijayanto mengatakan, proses belajar di rumah secara daring diberlakukan bagi siswa kelas X-XI atau kelas I-II. Pelajaran secara daring dilakukan dengan pendampingan guru. Sejumlah aplikasi belajar daring dimanfaatkan, di antaranya Google Classroom hingga memanfaatkan aplikasi Whatsapp.
”SMAN 3 juga ada beberapa aplikasi belajar yang telah disiapkan dan dilatihkan oleh sekolah kepada guru. Tinggal nanti kesepakatan dengan siswa menggunakan aplikasi apa, minimal aplikasi WA bisa dipakai,” katanya.
Sementara itu, pelaksanaan ujian sekolah kelas XII SMA ditunda. Sesuai jadwal semula, ujian sekolah SMA semestinya digelar 9-13 Maret dan 16-18 Maret 2020. ”Tanggal 16-18 Maret ini mestinya melanjutkan ujian sekolah untuk enam mata pelajaran,” kata Agung.
Agung yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Solo mengatakan telah berkonsultasi dengan perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sekolah diizinkan berkreasi dalam melaksanakan ujian sekolah asalkan tetap sesuai prosedur standar operasi.
Untuk itu, SMAN 3 Solo berencana menggelar ujian sekolah secara daring untuk enam mata pelajaran yang belum diujikan, di antaranya Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris.
Agung melanjutkan, pihaknya akan lebih dulu memastikan semua siswa memperoleh informasi pelaksanaan ujian sekolah daring. Pihak sekolah akan meminta pakta integritas kepada orangtua siswa terkait pelaksanaan ujian sekolah daring dan meminta pernyataan orangtua untuk bisa mendampingi siswa mengerjakan ujian dengan kejujuran. ”Ini sedang kami usahakan,” katanya.
Sementara itu, ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan ujian sekolah SMK juga ditunda. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 8 Solo Agus Wiranto membenarkan bahwa UNBK dan ujian sekolah SMK ditunda. Pihak SMKN 8 telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada peserta didik terkait hal itu.
Pihak sekolah akan meminta pakta integritas kepada orangtua siswa terkait pelaksanaan ujian sekolah daring dan meminta pernyataan orangtua untuk bisa mendampingi siswa mengerjakan ujian sekolah dengan kejujuran.
UNBK dan ujian sekolah bagi peserta didik kelas XII yang sedianya dilaksanakan pada 16-31 Maret ditunda untuk waktu yang belum ditentukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Peserta didik kelas X, XI, dan XII diminta tetap belajar di rumah. Penundaan ini mengacu Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0114/SDAR/BSNP/III/2020 tentang pelaksanaan ujian nasional 2020 terkait penyebaran Covid-19.