Pasien dalam pengawasan Covid-19 di Papua terus bertambah dalam dua hari terakhir. Masyarakat diminta tidak panik dengan adanya perkembangan kasus ini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Pasien dalam pengawasan Covid-19 di Papua terus bertambah dalam dua hari terakhir. Masyarakat diminta tidak panik dengan adanya perkembangan kasus ini.
Hingga Senin (16/3/2020), ada tiga pasien dengan status itu. Setelah pasien di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Biak Numfor, kasus teranyar muncul di Kota Jayapura. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura, Rumah Sakit Umum Daerah Biak, dan Rumah Sakit Umum Daerah Merauke.
Direktur Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura, Aloysius Giyai di Papua pada Senin (16/3/2020) mengatakan, pasien masih diduga memiliki gejala seperti Covid-19. Dia memiliki latar belakang perjalanan sama dengan pasien dalam pengawasan di RSUD Merauke. Keduanya mengikuti seminar di Bogor Bersama warga Solo yang meninggal dunia setelah positif Covid-19, Jumat (13/3/2020).
"Kami berkoordinasi dengan maskapai penerbangan agar membawa sampel pasien tersebut ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan di Jakarta. Tujuannya, memastikan status kesehatan pasien, " kata Aloysius.
Ia menuturkan, tenaga medis dan perawat di Rumah Sakit Dok II Jayapura sangat membutuhkan tambahan alat pelindung diri (APD). "Kami membutuhkan sebanyak 300 APD. Saya telah mengajukan permohonan penyediaan alat ini ke Kementerian Kesehatan dan Pemprov Papua, " tutur Aloysius.
Direktur RSUD Biak Numfor dr Ricardo Mayor mengatakan, pasien dalam pengawasan itu berangkat menggunakan kapal laut milik Pelni dari Jakarta dan tiba di Biak pada 12 Maret 2020. Pasien mengalami gejala gangguan kesehatan seperti demam dan flu. Dia kemudian dirawat di ruang Unit Gawat Darurat RSUD Biak, Minggu (15/3/2020), pukul 18.30 WIT.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap meminta warga tidak panik dengan adanya pasien berstatus dalam pengawasan di RSUD Biak. Masyarakat dihimbau tidak percaya berita bohong.
"Kami sudah mengambil berbagai langkah cepat mencegah masuknya korona ke Biak. Salah satunya memeriksa kesehatan warga yang masuk serta keluar dari Biak dengan pesawat maupun kapal, " tegas Herry.
General Manager Garuda Indonesia Cabang Jayapura Donald Jerry Rieuwpassa membantah menolak membawa sampel pasien dengan pengawasan Covid-19 dari Merauke ke Jakarta. "Kami meminta surat keterangan dari instansi terkait sebelum mengirimkan sampel tersebut. Sampel itu termasuk barang dengan resiko tinggi. Pesawat kami akan membawa sampel tersebut ke Jakarta pada Selasa ini, " tutur Donald.