Pemda di Pantura Jateng Jajaki Kerja Sama dengan Rumah Sakit Swasta
Sejumlah pemerintah daerah di pesisir utara Jawa Tengah menjajaki kerja sama dengan rumah sakit swasta guna mengantisipasi ledakan jumlah pasien terkait Covid-19. Hal itu mengoptimalkan pencegahan penyebaran virus.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Sejumlah pemerintah kota dan kabupaten di pesisir pantai utara Jawa Tengah menjajaki kerja sama dengan rumah sakit swasta guna mengantisipasi ledakan jumlah pasien terkait penyebaran virus korona baru. Langkah tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Jateng menambah 46 rumah sakit untuk memeriksa dan mengisolasi pasien terduga Covid-19.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, Kota Tegal rawan terhadap penyebaran Covid-19 karena posisinya sebagai kota transit. Untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19, Pemkot Tegal akan bekerja sama dengan rumah sakit swasta guna menangani pasien Covid-19.
Sejauh ini, baru satu rumah sakit yang ditargetkan bisa membantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah menangani pasien Covid yakni, Rumah Sakit Islam (RSI) Harapan Anda. Rumah sakit tersebut memiliki tenaga medis terlatih, delapan ruang isolasi, dan peralatan kesehatan penunjang ruang isolasi.
”Hal ini sebagai langkah antisipasi apabila empat ruang isolasi di RSUD Kardinah penuh. Nanti, RSI Harapan Anda akan membantu, mereka punya delapan ruang isolasi,” kata Dedy, Senin (16/3/2020), di Kota Tegal.
Selain menggandeng RSI Harapan Anda, Dedy juga menginstruksikan penambahan satu ruang isolasi di RSUD Kardinah. Upaya penambahan ruang isolasi tersebut saat ini sedang diproses.
Penambahan ruang isolasi juga dilakukan oleh RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal. Semula, RSUD dr Soeselo memiliki beberapa ruang isolasi yang mampu menampung hingga empat pasien. Menurut rencana, kapasitas ruang isolasi tersebut akan ditambah agar bisa menampung 15-20 pasien.
Opsi bekerja sama dengan rumah sakit swasta juga dibuka oleh Bupati Tegal Umi Azizah. Kerja sama dengan rumah sakit swasta di Kabupaten Tegal tersebut akan dilakukan apabila ada lonjakan jumlah pasien Covid-19. Rumah sakit yang disebut Umi bisa membantu mendukung RSUD dr Soeselo antara lain RS Islam PKU Muhammadiyah Tegal, Rumah Sakit Umum Adella, Rumah Sakit Mitra Siaga, dan Rumah Sakit Hawari Essa.
”Ada kemungkinan kami bekerja sama dengan rumah sakit swasta. Sebab, di Kabupaten Tegal ada beberapa rumah sakit swasta yang memiliki kemampuan penunjang untuk menangani Covid-19,” ucap Umi.
Ada kemungkinan kami bekerja sama dengan rumah sakit swasta. Sebab, di Kabupaten Tegal ada beberapa rumah sakit swasta yang memiliki kemampuan menangani Covid-19.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sofyan Bahtiar dari Humas Rumah Sakit Mitra Siaga mengatakan, pihaknya belum secara khusus diminta untuk bekerja sama oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Meski demikian, Rumah Sakit Mitra Siaga mengatakan siap membantu menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal.
”Jika diminta, kami siap. Kami sudah memiliki tenaga medis terlatih untuk menangani pasien Covid-19, peralatan kesehatan penunjang, alat perlindungan diri, dan ruang isolasi yang mampu menampung empat pasien,” kata Sofyan.
Pada Minggu (15/3/2020), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memutuskan untuk menambah jumlah rumah sakit yang bisa membantu rumah sakit rujukan pemerintah untuk menjalankan pemeriksaan awal kepada pasien. Sebelumnya, semua pasien diduga Covid-19 yang ada di Jateng akan langsung dirujuk, diperiksa, dan diisolasi di 13 rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah. Kini, ada 46 rumah sakit pendukung yang bisa melakukan pemeriksaan awal untuk pasien terduga Covid-19.
Sebagai rumah sakit yang ditunjuk untuk pemeriksaan awal pasien Covid-19, RSUD Brebes menyatakan siap. RSUD Brebes menyiapkan tenaga medis terlatih, empat ruang isolasi, dan peralatan penunjang ruang isolasi.
”Jadi, tugas kami adalah melakukan pemeriksaan awal dan mengisolasi pasien yang diduga Covid-19. Kalau berdasarkan hasil uji laboratorium, tes darah, dan foto rontgen, pasien tersebut mengarah ke Covid-19, kami akan merujuknya ke rumah sakit rujukan pemerintah terdekat,” ujar Direktur RSUD Brebes Oo Suprana, Senin malam.
Hingga saat ini, RSUD Brebes baru sekali menerima pasien yang dicurigai Covid-19, yakni pada Minggu (15/3/2020). Hasil tes darah, uji laboratorium, dan foto rontgen yang dilakukan RSUD Brebes menunjukkan bahwa pasien tidak mengarah pada gejala Covid-19. Oleh karena itu, pasien tersebut tidak dirujuk dan tetap dirawat di RSUD Brebes.
Apabila nanti ada pasien dengan gelaja mengarah ke Covid-19, RSUD Brebes akan merujuk pasien tersebut ke RSUD Kardinah atau RSUD dr Soeselo.