Sidoarjo Rawat Empat Pasien dalam Pemantauan Korona
Dua rumah sakit di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, saat ini merawat empat pasien dalam pemantauan Covid-19. Keempatnya menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dan dalam kondisi stabil.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Dua rumah sakit di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, saat ini merawat empat pasien dalam pemantauan Covid-19. Keempatnya menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dan dalam kondisi stabil.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Senin (16/3/2020), mengatakan, dua rumah sakit itu adalah RSUD Sidoarjo dan RS Mitra Keluarga Waru. Masing-masing rumah sakit merawat dua pasien dengan penanganan khusus.
Dari enam orang tersebut, dua sudah keluar dari ruang isolasi karena dinyatakan sembuh dan hasil swab-nya dinyatakan negatif korona.
”Pasien yang dirawat itu ditempatkan di ruang isolasi dengan penatalaksanaan penanganan penyakit menular yang disebabkan virus korona galur baru penyebab Covid-19,” ujar Syaf Satriawarman.
Dengan dirawatnya empat pasien baru ini, total pasien dalam pemantauan (PDP) korona di Sidoarjo sebanyak enam orang. Dari enam orang tersebut, dua sudah keluar dari ruang isolasi karena dinyatakan sembuh dan hasil swab-nya dinyatakan negatif korona.
Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan mengatakan, dua pasien yang tengah dirawat semuanya berjenis kelamin laki-laki. Mereka adalah A (47), warga Sidoarjo yang masuk dengan keluhan panas, batuk, pilek, dan sesak napas. Hasil pemeriksaan pasien mengalami radang paru. Dia punya riwayat baru datang dari Jakarta.
Sedangkan pasien kedua bernama M (52), dirawat karena baru pulang dari Belanda dan punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Keluhan batuk dan tidak enak badan. Pasien ini merupakan rujukan dari Mojokerto karena rumah sakit di sana kekurangan alat pelindung piri (APD) dan tidak memiliki ruang isolasi.
”Dua pasien masih dalam pemeriksaan swab. Kondisi keduanya saat ini stabil dan terus dipantau,” ujar Atok Irawan. Sementara dua pasien yang dirawat di RS Mitra Keluarga Waru merupakan suami-istri. Saat ini keduanya dirawat di ruang isolasi.
RSUD Sidoarjo merupakan salah satu dari tiga rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sidoarjo. Dua rumah sakit lain adalah RS Mitra Keluarga Waru dan RS Siti Hajar. Adapun kapasitas ruang isolasi RSUD Sidoarjo sebanyak dua pasien, RS Mitra juga dua pasien, dan RS Siti Hajar sebanyak lima pasien.
Atok Irawan mengatakan, pihaknya bersiap menambah ruang isolasi untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pasien dalam pemantauan korona. Kapasitas ruang isolasi akan ditingkatkan menjadi enam pasien.
Menurut Atok, hingga saat ini, penyediaan APD masih menjadi kendala bagi rumah sakit rujukan. Kebutuhan APD untuk perawatan pasien sangat tinggi. Sebagai gambaran, untuk merawat satu pasien, diperlukan minimal 10 APD per hari.
Hanya satu penunggu yang diizinkan masuk ruang perawatan pasien.
Dalam upaya mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2, manajemen RSUD Sidoarjo terus berupaya meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan mewajibkan tenaga medis yang baru datang dari luar negeri, termasuk yang baru datang dari umrah, mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
Pihak rumah sakit juga membatasi jumlah penunggu pasien mulai Senin (16/3/2020). Hanya satu penunggu yang diizinkan masuk ruang perawatan pasien. Sebelumnya, penunggu pasien bisa lebih dari tiga orang.
Selain itu, pihak rumah sakit juga melarang masyarakat mengunjungi pasien yang tengah dirawat intensif. Mereka diminta mendoakan dari rumah. Hal itu untuk meminimalisasi pertemuan di ruang publik karena rentan terpapar virus tersebut.