Hadapi Ancaman Covid-19, Stok Pangan di Kaltim Dijamin
Pemprov Kalimantan Timur membatalkan sejumlah kegiatan dinas dan acara yang melibatkan banyak orang. Selain itu, pemerintah menjamin keamanan stok pangan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjamin keamanan stok pangan menghadapi ancaman penyakit Covid-19. Sebagai antisipasi, pemprov juga menunda berbagai kegiatan dinas dan acara yang mengumpulkan banyak orang untuk menekan penyebaran virus korona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi seusai rapat antisipasi penyebaran SARS-CoV-2 di Balikpapan, Kaltim, Senin (16/3/2020). Sejumlah kegiatan seperti kunjungan kerja gubernur dan wakil gubernur ke beberapa kabupaten dan kota ditunda.
Selain itu, kegiatan apel dan lomba ditunda sampai ada kebijakan lanjutan. Perayaan hari ulang tahun pemadam kebakaran di Sangatta, Musyawarah Nasional Ikatan Dokter Indonesia, dan Musyawarah Nasional Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Balikpapan juga ditunda.
Sejumlah kegiatan seperti kunjungan kerja gubernur dan wakil gubernur ke beberapa kabupaten dan kota ditunda.
Sampai saat ini ada 149 orang dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kaltim. Adapun 23 orang dalam pengawasan, 11 orang dinyatakan negatif dan sisanya masih menunggu hasil uji laboratorium. ”Pembatasan kegiatan ini diharapkan mampu menekan penyebaran virus korona jenis baru di Kaltim meskipun belum ada yang dinyatakan positif,” kata Hadi.
Hadi menyampaikan, pintu keluar dan masuk ke Kaltim akan diperketat pengawasannya. Selain alat pemindai tubuh di berbagai tempat, sabun untuk mencuci tangan juga disediakan di setiap instansi dan berbagai fasilitas umum. Ia mengimbau kepada orangtua dan seluruh warga untuk berkegiatan di rumah selama kebijakan ini dibuat, kecuali ada acara mendesak.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Kaltim H Nazrin memastikan stok pangan untuk empat bulan ke depan aman. Masyarakat diimbau tidak panik karena takut kehabisan stok pangan. Kepanikan membeli barang hanya akan membuat kelangkaan dan harga melonjak.
Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim mencatat, kebutuhan beras Kaltim 456.000 ton beras per tahun. Beras produksi lokal sebanyak 300.000 ton beras dan sisanya dipasok dari Jawa, Sulawesi, serta impor. ”Kebutuhan lain, seperti daging dan sayur, kami prediksi masih aman dengan catatan masyarakat berbelanja dengan normal. Untuk antisipasi dan pendataan ulang baru akan kami koordinasikan besok,” kata Nazrin.
Masyarakat diimbau tidak panik karena takut kehabisan stok pangan. Kepanikan membeli barang hanya akan membuat kelangkaan dan harga melonjak.
Tantangan Pemprov Kaltim selanjutnya adalah mengontrol harga yang sudah mulai naik, misalnya harga gula yang semula Rp 17.000 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kilogram. Pemerintah perlu menyusun strategi agar harga tak merangkak naik. Terlebih, menjelang bulan puasa yang biasanya diikuti kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.
”Kami baru akan membahasnya esok hari. Mungkin untuk rencana jangka pendek akan kami buat operasi pasar. Namun, dalam kondisi ini tidak memungkinkan mengumpulkan orang banyak. Skema yang paling mungkin, kami datang langsung ke pedagang dan melakukan pemantauan di lapangan,” kata Nazrin.
Pemprov Kaltim sudah menyiapkan lima rumah sakit rujukan dengan total 50 ruangan isolasi pasien coronavirus disease atau Covid-19. Namun, hanya 4 ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda, dan 10 ruangan di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain itu, alat pelindung diri untuk tenaga medis di Kaltim masih kurang. Menurut data Dinas Kesehatan Kaltim sampai Sabtu (14/3/2020), alat pelindung diri tersisa 30 unit. Jika diasumsikan dua set pakaian digunakan per hari oleh petugas dan wajib diganti setiap hari, stok alat pelindung diri hanya cukup untuk 15 hari.
”Kami sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk pengiriman bantuan alat pelindung diri. Hari ini sudah datang sekitar 30 unit. Untuk penanganan saat ini, jumlah itu cukup dan kami usahakan alat pelindung diri lainnya cepat datang,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kaltim M Sa’bani.