Pengunjung Hanya Bisa Menyaksikan Candi Prambanan dari Kejauhan
Taman Wisata Candi Prambanan tetap membuka kunjungan bagi wisatawan meski terbatas di Zona II atau taman wisata. Tindak pencegahan penyebaran Covid-19 diutamakan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS—Taman Wisata Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta tetap membuka kunjungan bagi wisatawan meski hanya dibatasi di Zona II atau taman wisata saja. Tindakan preventif berupa pemeriksaan kesehatan dan kebersihan kawasan wisata diutamakan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kami tetap membuka pelayanan, tetapi hanya di Zona II, atau taman wisatanya saja. Tidak bisa naik sampai ke candi (Prambanan). Pengunjung tetap bisa menikmati candi dari kejauhan dengan melihat dari zona II,” kata Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Emilia Eny Untari, saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
Emilia menyatakan, dengan masih dibukanya salah satu bagian dari destinasi wisata tersebut, tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 diutamakan. Sudah terdapat prosedur khusus untuk kunjungan wisatawan ke candi tersebut. Hal itu dilakukan demi kenyamanan wisatawan dalam menikmati kunjungan.
Semua wisatawan akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki candi. Apabila suhu tubuhnya mencapai 37 derajat celsius atau lebih, wisatawan tersebut akan diperiksa lebih lanjut oleh tim medis. Jika ada gejala Covid-19, wisatawan tersebut diarahkan ke rumah sakit rujukan agar mendapat penanganan lanjutan. Dua unit ambulans disediakan.
“Tidak hanya itu. Wisatawan-wisatawan mancanegara juga kami minta untuk mengisi travel history. Semuanya kami perketat pengawasan,” kata Emilia.
Selanjutnya, Emilia menambahkan, pengelola taman wisata juga melakukan penyemprotan disinfektan di titik-titik kumpul atau dikunjungi banyak orang. Mulai dari gerbang utama, toilet, hingga tempat parkir. Dalam melakukan hal tersebut, PT TWC juga akan bekerja sama dengan Balai Konservasi dan Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk penyemprotan disinfektan di area candi.
“Tempat-tempat yang banyak pengunjung itu langsung kami semprot. Yang penting, sedini mungkin melakukan langkah pencegahan sebaran Covid-19. Rencananya, kami akan melakukan penyemprotan disinfektan satu sampai dua kali sehari,” ucap Emilia.
Adapun, Zona I Taman Wisata Candi Prambanan ditutup selema dua pekan, mulai tanggal 16 Maret 2020 hingga 29 Maret 2020. Hal ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Candi tersebut ditutup bersama dengan beberapa candi lainnya, di wilayah DIY, yaitu Candi Sambisari, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Gebang, Candi Kedulan, dan Candi Ratu Boko.
“Kami menutup ini untuk melakukan antisipasi (penyebaran Covid-19). Memang, ini masih kami koordinasikan juga dengan instansi terkait. Kami akan terus melihat perkembangan lebih lanjut,” kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY Zaimul Azzah.
Zona I Taman Wisata Candi Prambanan ditutup selema dua pekan, mulai tanggal 16 Maret 2020 hingga 29 Maret 2020.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyampaikan, sejumlah event pariwisata ditunda penyelenggaraannya. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menghindari risiko penularan dengan tidak berada dalam kerumunan orang.
“Hal ini untuk mengurangi faktor risiko. Maka, lebih baik agar event pariwisata yang sudah terjadwal untuk ditunda hingga menunggu pemberitahuan lanjutan,” kata Singgih.
Sedikitnya, terdapat dua kegiatan pariwisata besar bakal ditunda, yakni Jogja International Travel Mart (JITM) dan Jogja Airshow 2020. Kedua acara tersebut rencananya digelar akhir Maret ini. Semuanya ditunda hingga kondisi kembali kondusif.
Selain itu, Singgih mengimbau agar destinasi wisata senantiasa menjaga kebersihan dan menyediakan fasilitas cuci tangan, serta hand sanitizer. Sebab, upaya penangkalan virus itu salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Wisatawan juga, baik domestik maupun mancanegara, harus sadar akan kebersihan. Etika batuk harus diterapkan. Masker juga harus dikenakan apabila sedang sakit. Jika memang merasa kondisinya tidak fit diharapkan segera memeriksakan diri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Singgih.