Antisipasi Covid-19, Bandara Internasional Lombok Disemprot Disinfektan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama pihak terkait terus berupaya mengantisipasi merebaknya virus SARS-CoV-2. Salah satunya melalui pintu masuk daerah tersebut, seperti bandar udara.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama pihak terkait terus berupaya mengantisipasi merebaknya virus SARS-CoV-2. Salah satunya melalui pintu masuk daerah tersebut, seperti bandar udara. Oleh karena itu, selain pengecekan penumpang yang datang dan akan berangkat, dilakukan juga penyemprotan disinfektan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Nugroho Jati, Selasa (17/3/2020), mengatakan, penyemprotan disinfektan yang melibatkan sejumlah pihak terkait, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kepolisian Daerah NTB, dan TNI, merupakan upaya nyata untuk melawan SARS-CoV-2. ”Kegiatan yang kami lakukan diharapkan bisa memutus rantai virus tersebut,” katanya.
Menurut Jati, penyemprotan disinfektan dilakukan pada area-area vital yang sering digunakan pengguna jasa bandara. Penyemprotan akan menjadi kegiatan rutin setiap tiga hari atau tujuh hari sekali.
Kegiatan yang kami lakukan diharapkan bisa memutus rantai virus tersebut.
”(Penyemprotan) akan terus berlangsung sampai ada keputusan dari pemerintah pusat yang menyatakan selesai,” ucap Jati.
Pantauan Kompas, penyemprotan disinfektan dilakukan di area darat, seperti lobi serta terminal pada area pendaftaran (check-in) dan ruang tunggu, baik penerbangan domestik maupun internasional. Termasuk ruang VIP, lounge bandara, mushala, dan area mitra, seperti gerai-gerai yang ada di sekitar ruang tunggu.
Penyemprotan juga dilakukan di curb atau area penumpang naik atau turun untuk menuju atau meninggalkan bandara. Calon penumpang tidak terganggu dengan kegiatan itu karena pihak bandara sudah mengumumkannya lebih dahulu.
Jati menambahkan, selain penyemprotan rutin, identifikasi gejala Covid-19 juga tetap dilakukan, baik dengan thermo scanner di terminal kedatangan maupun thermo gun di pintu keberangkatan.
Jika ada yang dicurigai, ujar Jati, sudah ada prosedur tetap penanganan dari KKP. Hal ini termasuk hingga ke rumah sakit untuk langkah berikutnya oleh dinas kesehatan.
Masih negatif
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi, hingga Selasa siang, belum ditemukan kasus positif Covid-19 di NTB.
Hanya saja, menurut Eka, masih ada empat orang yang berada dalam pengawasan di ruang isolasi sejumlah rumah sakit rujukan. Hasil sampel swab keempat orang tersebut sudah dikirim dan masih menunggu hasil.
Menurut Eka, dengan empat orang yang masih berada di ruang isolasi, total pasien dalam pengawasan sebanyak 14 orang. Adapun 10 orang lainnya sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil laboratorium dan sekarang sudah keluar dari ruang isolasi.
Sementara orang dalam pemantauan, lanjutnya, berjumlah 114 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 18 orang sudah selesai masa observasi dan 28 masih observasi karantina.