Sensasi ”Jalan-jalan” ke Penang di Tengah Pandemi Covid-19
Indonesia sedang muram akibat Covid-19. Meski begitu, masyarakat bukan berarti tidak boleh bahagia dan menikmati hidup. Salah satu pilhan menikmati hidup adalah menikmati kuliner, termasuk ”Flavors of Penang” ini.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 kali ini membuat muram bangsa Indonesia. Masyarakat dilarang pergi ke luar negeri untuk mengantisipasi terjangkit virus tersebut. Meski begitu, bukan berarti kita tidak bisa ”jalan-jalan” ke Penang, Malaysia.
Hotel Tugu di Kota Malang, Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk tetap bisa ”jalan-jalan” ke salah satu pusat kuliner di Malaysia, yaitu Penang. Selama bulan Maret, Hotel Tugu menyajikan masakan khas Penang dengan tajuk ”Flavors of Penang” di Restoran Melati. Kota Penang adalah salah satu sentra kuliner yang dipengaruhi oleh masakan Melayu, China, India, Thailand, dan Eropa.
Kreasi kuliner tersebut menggandeng chef asal Malaysia, Chef Ashiung. Chef yang lahir di Penang tersebut adalah salah satu chef favorit di Jakarta, dengan menu-menu ciptaannya yang khas Penang. Semua kuliner Penang tersebut hanya akan disajikan di Hotel Tugu selama bulan Maret.
Setidaknya ada 16 menu masakan yang dimasak oleh Chef Ashiung. Menu itu di antaranya Penang Char Kway Teow, yaitu bihun goreng yang dimasak dengan seafood dan saus hitam khas Penang; Penang Mee Suah, yaitu bihun kuah ala kota Penang dengan cita rasa khas; Nyonya Seafood, yaitu mie kuah pedas dengan seafood yang merupakan masakan peranakan ikonik di Penang; Wat Tan Hor Fun, yakni bihun dimasak dengan telur yang lembut dan udang dimasak dalam claypot; Malay Kangkung Belacan, yaitu tumis kangkung ala Malaysia dengan potongan cabai dan terasi; Green Beans with Chai Po and Szechuan Sauce, semacam tumis kacang panjang yang dimasak dengan asinan chai po dan saus szechuan pedas; dan masih banyak menu lainnya.
Satu menu paling membekas di lidah dan ingatan adalah Salmon Butter with Curry Leaves, yaitu ikan salmon yang dimasak dengan saus mentega gurih serta daun kari dan beberapa resep rahasia ala Chef Ashiung. Jangan khawatir, rasanya tak melulu asin atau gurih. Justru, racikan masakan itu memunculkan cita rasa manis yang mengagetkan. Rasa gurih dan manis berpadu pas mengigit lidah.
Menu mengejutkan lain adalah racikan sayur bayam berpadu dengan telur ayam kampung organik, telur asin, dan telur phitan (sejenis bebek). Nama masakannya adalah Three Eggs.
Meski dari luar tampak semacam sayur lodeh, Three Eggs tersebut melampaui perkiraan orang yang memandangnya pertama kali. Sayur bayam tetap segar dan lembut saat digigit serta tak ada bau amis ikan yang mengganggu ketika makan. Lezat, itu saja.
Sensasi ”jalan-jalan” ke Penang pun ditutup dengan minuman segar perpaduan jahe, kelapa, leci, dan nangka yang disuguhkan dingin-dingin berpadu es. Rasa segarnya seakan mendinginkan hati dan kepala, yang belakangan ini setiap hari dipenuhi kepanikan akan Covid-19. Mencicipi kuliner Penang dengan cita rasa multikultural itu adalah hal membahagiakan di tengah banyak kepanikan.
”Kami ingin menawarkan suasana berbeda, suasana menyenangkan dan menggembirakan. Bahwa tetap ada hal menyenangkan bisa dilakukan, salah satunya dengan menikmati kuliner yang berkualitas,” kata Richard Wardana dari bagian pemasaran Hotel Tugu, akhir pekan lalu.
Richard mengatakan, sajian kuliner Penang tersebut setidaknya diharapkan menghadirkan rasa senang dan harapan bagi para penikmatnya. Bahwa, kita semua harus berjuang lepas dari belenggu virus yang telah meneror seisi bumi belakangan ini.
”Saya menyukai masakan Penang ini karena rasanya sangat lembut dan cocok dengan lidah kita. Tidak banyak menyajikan bumbu-bumbu yang menyengat. Namun, setiap masakannya sangat terasa berbumbu dan pas di lidah,” kata Pratiwi, salah seorang penikmat kuliner Penang.
Sajian kuliner Penang tersebut setidaknya diharapkan menghadirkan rasa senang dan harapan bagi para penikmatnya. Bahwa, kita semua harus berjuang lepas dari belenggu virus yang telah meneror seisi bumi belakangan ini.
Namun, sebagaimana kita sampai ke Penang, ongkos untuk menjangkaunya juga boleh dibilang lumayan tebal. Seporsi makanan dijual antara Rp 46.000-Rp 100.000. Jika makan beberapa menu, dipastikan kita harus merogoh kocek setara nilai tiket sekali jalan ke Penang.