Deteksi Dini di Pintu Masuk Bali Ditingkatkan, Tambahan Rumah Sakit Rujukan Disiapkan
Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Satuan Tugas PenanggulanganCovid-19 Provinsi Bali berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa untuk meningkatkan dan memperluas pemeriksaan di seluruh terminal kedatangan penumpang. Pemerintah Bali berupaya mendeteksi dan memitigasi penyebaran penyakit menular, khususnya penyakit akibat virus korona baru atau coronavirus disease (Covid)-19.
Selain itu, Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali juga berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan pengelola bandara serta pelabuhan untuk mendata lalu lintas orang yang datang ke Bali melalui bandara ataupun pelabuhan.
”Ini upaya mitigasi sekaligus mengetahui potensi risiko,” kata Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali I Dewa Made Indra dalam konferensi pers perkembangan kasus Covid-19 di Bali, di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (18/3/2020).
Indra juga mengatakan, Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali sedang melaksanakan asesmen dengan menilai kesiapan dan kapasitas seluruh rumah sakit daerah dan juga rumah sakit swasta di Bali dalam menangani pasien dengan status dalam pengawasan Covid-19. Adapun pemerintah sudah menetapkan empat rumah sakit rujukan di Bali, yakni RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Sanjiwani Gianyar, RSU Tabanan, dan RSU Buleleng.
Ini upaya mitigasi sekaligus mengetahui potensi risiko.
”Jikalau hasil asesmen menunjukkan rumah sakit memenuhi syarat dan direkturnya menyatakan kesiapan rumah sakitnya, kami akan menetapkan rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Bali,” ujar Indra. Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Bali sedang menyiapkan RS Bali Mandara menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Indra menyatakan, Pemprov Bali menyambut baik langkah Kementerian Kesehatan yang menambah jumlah laboratorium pemeriksaan penyakit Covid-19. Pemprov Bali melalui Dinas Kesehatan Bali juga mengajukan izin ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tentang penggunaan laboratorium kesehatan di RSUP Sanglah sebagai laboratorium tes swab Covid-19.
Mengajukan permohonan
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya mengatakan, RS Bali Mandara memiliki peralatan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dan RSUP Sanglah memiliki laboratorium kesehatan. ”Kami sudah mengajukan permohonan izin agar dibolehkan melakukan pemeriksaan PCR di laboratorium RSUP Sanglah,” ujarnya.
Terkait kesiapan sarana kesehatan di rumah sakit, Suarjaya menyatakan hingga saat ini masih mencukupi dan pihaknya sudah mengajukan permohonan tambahan sarana kesehatan itu ke Kementerian Kesehatan.
Adapun Indra menyatakan sudah menemui asosiasi distributor dan agen sarana kesehatan terkait penyediaan peralatan dan sarana kesehatan, terutama sarana kesehatan yang mulai langka dan sulit ditemukan di pasar.
Menurut dia, pihak distributor dan agen mengakui sarana kesehatan, misalnya masker dan cairan pembersih tangan, memang langka karena pasokan ke Bali juga berkurang. ”Saya sudah meminta agar pasokan ke Bali ditambah dan sudah ada komitmen untuk itu,” ujarnya.
Indra juga menerangkan perkembangan kasus penyakit Covid-19 di Bali. Hingga Rabu sore, menurut dia, masih terdapat 18 pasien dengan status dalam pengawasan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Bali. Secara kumulatif, jumlah kasus dalam pengawasan Covid-19 di Bali sebanyak 78 kasus, termasuk satu kasus positif Covid-19 yang meninggal, yakni Kasus 25.
Dikatakan seluruh kasus orang dalam pengawasan itu sudah diperiksakan sampel spesimennya. Sebanyak 60 sampel sudah diperoleh hasilnya, yakni 59 sampel dinyatakan negatif dan satu sampel positif, yakni Kasus 25. ”Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari 18 sampel itu,” ucapnya.