Gubernur Sebut Acara Tak Berizin, Ribuan Peserta Ijtima Tetap Hadir di Gowa
Ribuan peserta berdatangan untuk menghadiri acara Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia yang akan digelar di Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Ribuan peserta berdatangan untuk menghadiri acara Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia yang akan digelar di Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gowa sudah meminta agar acara ini ditunda untuk mencegah penularan Covid-19. Bahkan, Gubernur Sulsel pun belakangan telah menyatakan acara ini tak diizinkan digelar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, Rabu (18/3/2020), saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 8.000 peserta yang tiba di Makassar dan Gowa. Acara itu sendiri dijadwalkan berlangsung pada 19-22 Maret 2020. Peserta di antaranya datang dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Arab Saudi, China, Afghanistan, India, dan Bangladesh. Selebihnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Sebelumnya, dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Daerah Gowa Muchlis, pada Senin (16/3/2020) Pemerintah Kabupaten Gowa meminta penundaan acara ini hingga waktunya memungkinkan untuk dilaksanakan. Permintaan penundaan ini salah satunya berdasarkan Surat Edaran Bupati Gowa Nomor 188/010/Tapem tertanggal 16 Maret 2020 tentang tindak lanjut pencegahan penularan Covid-19.
Salah satu poin dalam surat edaran ini adalah mempertimbangkan untuk menunda semua kegiatan luar ruang ataupun dalam ruang yang dilaksanakan pemerintah ataupun organisasi kemasyarakatan.
Terkait soal ini, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan, pihak Polda Sulsel juga sudah mengeluarkan maklumat untuk menunda acara tersebut. Maklumat itu berisi imbauan untuk tidak menghadiri dan menyelenggarakan Ijtima Jamaah Tabligh se-Asia, di Gowa.
”Poin dalam maklumat ini yakni menunda kegiatan dan agar peserta tidak menghadiri acara ini. Pertimbangannya adalah situasi nasional dan global terkait pandemi Covid-19 dan kekhawatiran penularan virus yang bisa terjadi di tengah kerumunan,” kata Ibrahim.
Namun, saat ditanya apakah berarti jika tetap dilaksanakan acara ini ilegal, Ibrahim tidak menjawab. Sementara itu, di sejumlah akun media sosial milik panitia atau peserta, mereka menyebut rencana penyelenggaraan acara ini sudah lama. Sebagian peserta bahkan sudah tiba sejak tiga pekan lalu. Mereka berdalih sudah mendapat izin dari pemerintah.
Informasi lain yang diperoleh hingga Rabu malam menyebutkan, di tempat acara tak hanya peserta yang sudah hadir, tetapi banyak pula warga sekitar yang datang menggelar dagangan.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat telewicara dalam acara Satu Meja oleh Kompas TV, Rabu malam, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan jauh hari sebelumnya kepada panitia agar acara itu ditunda. ”Bahkan, Bupati Gowa sendiri menolak kegiatan itu dilaksanakan di Gowa. Kami kemarin bersama Kapolda dan Pangdam memutuskan supaya kegiatan itu ditiadakan,” ujar Nurdin.
Namun, Nurdin mengaku kaget ketika pada Selasa (17/3/2020) peserta acara itu berdatangan. Oleh karena itu, atas inisiatif Kapolda Sulsel, para peserta itu dijemput di Pelabuhan Soekarno-Hatta dan diantar ke markas mereka. Hal ini agar situasi terkontrol. Tim kesehatan pun disebutkan telah dikerahkan ke lokasi tersebut.
Terkait apakah acara akan tetap dilaksanakan pada Kamis ini, Nurdin kembali menegaskan, acara itu tidak ada izin. ”Sekarang kami lagi negosiasi supaya mereka tidak melanjutkan,” ucapnya. (ENG)