Positif Covid-19, Guru Besar UGM Diisolasi di RSUP Dr Sardjito
Seorang guru besar farmakologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dinyatakan positif Covid-19. Semua pihak yang pernah berhubungan langsung dengannya dalam waktu tiga pekan terakhir diminta memeriksakan kesehatan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Seorang guru besar farmakologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berinisial ID (58) dinyatakan positif Covid-19. Semua pihak yang pernah berhubungan langsung dengannya dalam kurun waktu tiga pekan terakhir diharapkan segera mengecek kondisi kesehatan. Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito memberikan pelayanan terbaik bagi kesembuhan ID.
”Ini diumumkan atas persetujuan keluarga. Disampaikan bahwa keluarga mengharapkan seluruh awak media agar menjaga privasi keluarga. Nama beliau diumumkan agar siapa pun yang pernah kontak dengan beliau berhati-hati,” kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Paripurna Sugarda di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (18/3/2020).
Paripurna menyatakan, pemberitahuan tersebut bertujuan memudahkan pelacakan dugaan penyebaran virus. Siapa saja yang pernah berkontak langsung dengan ID diminta segera memeriksakan diri apabila menunjukkan gejala tertular virus tersebut. Pihaknya juga meminta semua orang mendoakan kesehatan bagi ID.
ID dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak Minggu (15/3/2020) malam. Gejala yang ditunjukkan ID membuatnya dirawat di ruang isolasi khusus dengan pemeriksaan sesuai standar Covid-19. Sampel swab dari ID dikirimkan ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta, Senin (16/3/2020). Adapun hasil uji laboratorium itu diinformasikan kepada Dinas Kesehatan DIY, Senin.
Ika Trisnawati, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan paru RSUP Dr Sardjito, mengatakan, ID masih dirawat intensif di rumah sakit tersebut. Ia mengharapkan semua pihak memberikan dukungan demi kesembuhan dan kepulihan bagi pasien tersebut.
”RSUP Sardjito saat ini berupaya seoptimal mungkin untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien,” kata Ika.
Sivitas akademika UGM yang berkontak dengan ID bisa melakukan pemeriksaan secara gratis di Rumah Sakit Akademik UGM.
Selanjutnya, Paripurna mengatakan, sivitas akademika UGM yang berkontak dengan ID bisa melakukan pemeriksaan secara gratis di Rumah Sakit Akademik UGM. Ia juga tengah mengupayakan agar beberapa laboratorium yang dimiliki UGM dapat difungsikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tersebut.
Seiring perkembangan situasi mengenai Covid-19, Rektor UGM Panut Mulyono telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1606/UN1.0/HKL/TR/2020 tentang Tanggap Darurat Covid-19 di Lingkungan UGM. Aktivitas yang melibatkan banyak orang dan kerumunan orang ditunda hingga situasi kondusif. Perkuliahan juga dilakukan secara daring menggunakan sistem teknologi informasi yang telah dibangun perguruan tinggi tersebut.
Paripurna mengatakan, sejumlah dekan fakultas di UGM juga telah mengambil keputusan untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Status Awas di lingkungan perguruan tinggi tersebut juga disertai dengan memperketat penjagaan wilayah demi mencegah meluasnya penyebaran virus. Tidak ada penutupan bagi kampus. Hanya, aktivitas pertemuan langsung sangat dibatasi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Ova Emilia mengatakan, setiap fakultas sudah punya kesadaran untuk mengantisipasi penyebaran virus dengan melakukan pembersihan lingkungan kampus. ”Saya ingin menekankan, ini adalah penularan virus. Maka, pembersihan harus dilakukan di semua permukaan yang berpotensi tertular,” katanya.
Hal yang harus dipastikan adalah imunitas tubuh terus terjaga. Panik berlebihan tidak akan membuat situasi semakin membaik.
Jangan panik
Pelaksana Harian Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, menyatakan, masyarakat jangan terlalu panik dengan kondisi terkini mengenai Covid-19. Hal yang harus dipastikan adalah imunitas tubuh terus terjaga. Panik berlebihan tidak akan membuat situasi semakin membaik.
Rukmono mencontohkan, kondisi pasien anak balita berusia tiga tahun yang dinyatakan positif Covid-19 di rumah sakit tersebut. Anak itu dirawat di ruang isolasi bersama kedua orangtuanya. Namun, dari hasil uji laboratorium, kedua orangtua anak tersebut justru negatif Covid-19. Fakta ini diharapkan memberikan ketenangan kepada masyarakat.
”Tetapi, kedua orangtuanya masih bersama anak itu di ruang isolasi karena yang bersangkutan (anak) masih dalam perawatan. Menurut rencana, salah satu orangtua anak itu akan dipulangkan segera karena kondisinya yang negatif (Covid-19),” kata Rukmono.
Ia menjelaskan, pihak rumah sakit menjamin keterlacakan pasien dengan kategori orang dalam pemantauan (ODP). Pasien dengan kategori tersebut diberikan kartu ODP dari rumah sakit. Di kartu tersebut tertulis kontak rumah sakit yang bisa dihubungi jika pasien itu menunjukkan gejala-gejala Covid-19 agar segera ditangani lebih lanjut.