Seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19, pemerintah menambah kapasitas rumah sakit rujukan dan laboratorium. Peran semua pihak diharapkan guna mengatasi penyakit ini.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Terus bertambahnya jumlah kasus penularan Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengintensifkan koordinasi untuk mengatasi penyakit yang disebabkan virus korona baru itu. Untuk mempercepat deteksi dan penanganan pasien, pemerintah menambah kapasitas rumah sakit rujukan dan laboratorium serta berencana mengadakan tes cepat.
Juru bicara pemerintah terkait penanganan korona, Achmad Yurianto, menuturkan, sejumlah rumah sakit (RS) swasta dilibatkan untuk melayani pasien Covid-19, contohnya RS Siloam Kelapa Dua, Tangerang, Banten; RS Mitra Keluarga, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat; dan RS Hermina, Karawang, Jabar.
”Tiga rumah sakit ini akan dedikasikan semua kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. Totalnya 300 tempat tidur,” ujarnya di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Cara ini telah dilakukan di negara lain.
Dengan demikian, jumlah rumah sakit rujukan penyakit Covid-19 menjadi 375 RS. Itu meliputi 132 rumah sakit pemerintah yang ditunjuk berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan, 103 RS milik TNI, 39 RS milik Polri, 33 RS tambahan di Jawa Timur, 45 RS tambahan di Jawa Tengah, dan 20 RS milik Muhammadiyah.
Pemerintah juga menambah laboratorium pemeriksaan spesimen terkait Covid-19. Selain laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan 12 laboratorium jejaring yang ditunjuk, pemeriksaan juga bisa dilakukan di jejaring laboratorium milik Siloam Hospitals Group, laboratorium milik Kalbe Group, dan laboratorium milik RS Bunda Group.
Pemerintah juga berencana memanfaatkan metode tes cepat untuk pemeriksaan Covid-19. ”Cara ini telah dilakukan di negara lain,” kata Yuri.
Hingga kemarin pukul 12.00, ada 227 kasus positif Covid-19 di Indonesia dan 19 orang di antaranya meninggal serta 11 pasien dinyatakan sembuh.
Kasus meninggal karena Covid-19 ada di Banten (1 kasus), DKI Jakarta (12 kasus), Jawa Barat (1 kasus), Jawa Tengah (2 kasus), Jawa Timur (1 kasus), Bali (1 kasus), dan Sumatera Utara (1 kasus).
Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, pemerintah akan memanfaatkan aset perusahaan BUMN untuk menambah tempat penanganan Covid-19. Empat rumah sakit dan satu hotel akan dialihfungsikan menjadi tempat rujukan penanganan Covid-19. Alat medis, seperti alat uji, masker, dan alat perlindungan diri, akan ditambah.
Melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), BUMN memesan 500.000 alat tes dari China dan menanti izin dari Kementerian Kesehatan.
Bersatu
Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta semua warga bersatu menghadapi Covid-19. Peran pemimpin di semua lapisan masyarakat harus dioptimalkan, mulai dari pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten ataupun kota, kelurahan, hingga RW dan RT.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih menambahkan, aparat keamanan dan aparat pemerintah mesti turut mengawasi pembatasan sosial, termasuk pasien yang menjalankan karantina di rumah.
”Kami berharap pembukaan data pasien ke fasilitas kesehatan yang menangani. Data pasien positif yang tak dibuka pada tenaga kesehatan secara cepat membuat kami sulit melacak kontak dan melokalisasi penyebaran infeksi,” ujarnya.
Direktur Utama RS Paru Persahabatan Rita Rogayah menuturkan, rumah sakit itu telah mendirikan tenda untuk layanan bagi pasien terkait Covid-19. Sebanyak 23 pasien kini dirawat di ruang isolasi yang memiliki 24 tempat tidur. ”Kami mendirikan tenda agar pasien ODP (orang dalam pengawasan) tidak bergabung dengan pasien lain,” ujarnya.
Sejumlah RS juga kehabisan alat pelindung diri dan wadah sampel usap tenggorokan sehingga tak bisa mengambil spesimen pasien. Di RSUD Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, wadah sampel usap tenggorokan habis sehingga dua pasien yang diisolasi sejak Senin lalu belum menjalani pemeriksaan usap tenggorokan.
Beberapa laboratorium yang ditunjuk pemerintah siap memeriksa spesimen pasien. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta telah menerima 84 sampel. Adapun Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua siap memeriksa 100 sampel.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengerahkan semua sarana dan tenaga medis untuk mempercepat pengujian virus korona baru. Laboratorium FK UI ditargetkan bisa memeriksa 100 spesimen Covid-19 setiap hari. Beberapa perguruan tinggi siap memeriksa spesimen Covid-19, seperti Universitas Hasanuddin, Makassar; dan FK Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.