Rumah Sakit Tambahan Disiapkan Tampung Pasien Covid-19 di Malang
Sejumlah rumah sakit tambahan disiapkan menampung pasien Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur. Bahkan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang diarahkan menjadi pusat isolasi pasien covid-19.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS —– Sejumlah rumah sakit tambahan disiapkan menampung pasien Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur. Bahkan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang diarahkan menjadi pusat isolasi pasien Covid-19.
”Ada tiga rumah sakit lain yang sudah disiagakan untuk merawat pasien kasus Covid-19, yaitu RST Soepraoen, Rumah Sakit Panti Waluyo Sawahan, dan RS Lavalette. Pelatihan sudah dilakukan pada tim medis di rumah-rumah sakit itu,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif, Kamis (19/3/2020).
Menurut Husnul, masyarakat diminta tidak cemas karena pemerintah sudah menyiapkan skenario kedaruratan jika muncul banyak kasus coronavirus disease (Covid)-19.
Selain menyiapkan puskesmas, Kota Malang juga menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang sebagai rumah sakit tambahan untuk penanganan Covid-19. ”Pemkot Malang juga sudah menyiapkan RSUD Kota Malang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Di sana bisa untuk ruang isolasi pasien Covid-19 berlantai 3, dan bisa menampung orang sebanyak 200 orang. Jika dibutuhkan, kami juga bisa mengerahkan seluruh tenaga dokter paru di Kota Malang untuk membantu. Jadi, soal kapasitas, masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Selama ini, pusat rujukan Covid-19 di Malang Raya berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Wakil Direktur Pelayanan dan Perawatan RSSA Malang Syaifullah Asmiragani, Kamis (19/3/2020), mengatakan bahwa saat ini ruang isolasi RSSA untuk Covid-19 masih sekitar lima tempat tidur.
”Namun, jika dimaksimalkan, setidaknya kapasitas di RSSA bisa mencapai 60 orang. Jumlah ini dengan mempertimbangkan jumlah dan kemampuan tim medis,” kata Syaifullah.
Saat ini, RSSA sedang merawat tiga pasien. Satu pasien adalah R (20), pasien terkonfirmasi Covid-19. Adapun dua pasien lain masih pasien dalam pengawasan (PDP). Status keduanya masih menunggu hasil uji laboratorium di pusat.
Sebelumnya diketahui, di Kota Malang tercatat dua kasus positif Covid-19. Satu di antara dua pasien itu telah meninggal dan seorang lainnya sedang dirawat di RSSA Malang.
Dua pasien dengan Covid-19 tersebut adalah R (20-an tahun), mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Masuk ke RSSA Malang sekitar tanggal 9 Maret 2020. Saat ini kondisinya terus membaik, bisa beraktivitas sendiri meski tetap bernapas menggunakan tabung oksigen.
Adapun pasien terkonfirmasi Covid-19 lain adalah Ny S (51), warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ny S masuk RSSA pada 12 Maret 2020 dan meninggal dua hari kemudian. Dia datang dengan penyakit penyerta jantung dan diabetes melitus. Ny S meninggal sebelum hasil uji laboratorium keluar. Setelah hasil uji laboratorium keluar, ternyata Ny S positif Covid-19.
Antara R dan Ny S sebenarnya tidak ada hubungan langsung. Ayah R (bernama HS) dan S (suami Ny S) adalah teman. Saat itu, HS pernah dikirim perusahaan tempatnya bekerja mengikuti kegiatan kantor berskala internasional di Yogyakarta. Sepulangnya dari Yogyakarta, HS, R, S, Ny S pernah satu mobil.
Tak lama, HS pun jatuh sakit dan kemudian meninggal. Berikutnya, S pun sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang. Saat dirawat, S ditunggui istrinya, Ny S. S kemudian sembuh, dan Ny S kemudian jatuh sakit, lalu akhirnya meninggal.
Adapun pada Kamis (19/3/2020) siang, Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang menyemprotkan disinfektan di lingkungan Balai Kota Malang dan Stasiun Besar Malang. Penyemprotan dilakukan di beberapa titik pusat keramaian masyarakat.
”Penyemprotan disinfektan ini sebagai bagian dari protokol kesehatan, yang diharapkan bisa dilakukan daerah, selain memberikan edukasi untuk penggunaan hand sanitizer dan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,” kata Sutiaji.