Hasil Tes Belum Keluar, Tiga Pasien di Ambon Masih Diisolasi
Hasil uji sampel tiga pasien yang diduga terinfeksi virus korona baru di Rumah Sakit Umum Daerah dr Haulussy, Ambon, hingga Kamis (19/3/2020) malam, belum keluar. Meski kondisi stabil, ketiganya masih diisolasi.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Tiga pasien yang diduga terinfeksi virus korona baru kini diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Haulussy, Ambon. Hingga Kamis (19/3/2020) malam, hasil pemeriksaan sampel pertama pasien yang dikirim ke Jakarta sejak empat hari lalu belum diketahui. Adapun sampel pasien kedua dan ketiga baru dikirim Kamis malam.
Menurut informasi yang dihimpun Kompas, pasien pertama merupakan warga Bekasi, Jawa Barat, yang sedang bekerja di Ambon. Ia diisolasi sejak akhir pekan lalu lantaran flu berat. Sementara pasien kedua dan ketiga merupakan warga negara asing asal Jepang yang kebetulan sedang liburan di Ambon.
Direktur RSUD dr Haulussy, Rita Tahitu, lewat pesan singkat mengatakan, kondisi pasien pertama mulai membaik, bahkan stabil. Flu sudah mereda. Namun, pasien tersebut belum bisa keluar dari ruang isolasi lantaran hasil pemeriksaan sampel belum diketahui. Pihaknya masih menunggu laporan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Adapun kondisi pasien kedua dan ketiga juga stabil. Isolasi terhadap keduanya dilakukan mengingat riwayat perjalanan mereka melalui sejumlah negara yang terkena wabah Covid-19. Sampel kedua orang itu baru dikirim dari Ambon ke Jakarta melalui penerbangan pada Kamis malam ini.
Rita belum memastikan kapan hasil pemeriksaan selesai dan diumumkan. Saat ini, sampel pasien terduga Covid-19 dari sejumlah daerah diperiksa di Laboratorium Kementerian Kesehatan dan diperkirakan jumlahnya ribuan. Di Maluku, belum ada laboratorium pemeriksaan sampel. Pemerintah daerah sedang berupaya agar Maluku mendapatkan fasilitas pemeriksaan atau alat pemeriksa cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Meikyal Pontoh dalam keterangan pers di Ambon pada Kamis petang mengatakan, status tiga pasien itu belum bisa diturunkan dari pasien dalam pengawasan menjadi orang dalam pemantauan. Mereka belum diperbolehkan pulang. ”Intinya menunggu hasil tes dari Jakarta,” ujarnya.
Menurut Pontoh, hingga Kamis malam, secara keseluruhan di Maluku, sebanyak tiga pasien dalam perawatan di rumah sakit dan satu orang dalam pemantauan terkait Covid-19. Satu warga dalam pemantauan itu kini diminta melakukan karantina diri di rumah. Sejauh ini belum ditemukan gejala yang bersangkutan terindikasi Covid-19. ”Kondisinya sehat,” ujarnya.
Pontoh mengimbau masyarakat agar peka terhadap kondisi sekitar. Menjaga jarak dengan lawan bicara paling dekat 1 meter. Selain itu, warga diimbau menggunakan masker jika sakit dan menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan. Jika ada warga yang memiliki gejala terindikasi terserang korona, langsung datang ke rumah sakit agar ditangani.
Sebar hoaks
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Maluku menangkap dua pemuda yang diduga menyebar hoaks terkait adanya warga Ambon yang positif terjangkit virus korona baru. Mereka menyebarkan informasi palsu itu melalui media sosial. Keduanya sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Dua pemuda dimaksud adalah JH (18) dan PGA (19), warga Kota Ambon.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, unggahan dua orang itu membuat panik warga. Kenyataannya, informasi tersebut tidak benar.
”Di tengah kondisi semacam ini, tolong jangan menyebarkan informasi tidak benar yang meresahkan banyak orang,” ujarnya.