Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Malang Sebar Bilik Antiseptik ‘Sico’
Pemerintah Kota Malang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, membuat bilik antiseptik bernama Sico (Sikat Corona). Bilik darurat tersebut akan disebar di perkantoran dan pasar tradisional.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Malang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, membuat bilik antiseptik bernama Sico (Sikat Corona). Bilik darurat tersebut akan disebar di perkantoran di lingkungan Kota Malang dan pasar tradisional. Bilik itu diharapkan mampu mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Malang.
Sico dibuat mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Sico prinsipnya merupakan ruang penyemprotan antiseptik. Ruangan darurat itu terbuat dari kerangka besi dan penutup plastik. Bilik tersebut terhubung dengan nozzle atau penyemprot antiseptik yang bisa dioperasikan dari dalam maupun luar bilik.
”Prinsipnya ini adalah bilik darurat untuk menyemprotkan antiseptik ke tubuh manusia. Jika biasanya kita menyemprotkan antiseptik hanya ke tangan, di bilik ini tubuh kita disemprot oleh antiseptik dari bagian atas,” kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Kota Malang M Bisri, Jumat (20/3/2020), di sela-sela acara peluncuran Sico di Balai Kota Malang.
Bisri mengatakan, Sico bisa dibuat sendiri oleh masyarakat karena hanya membutuhkan bilik sederhana yang di dalamnya diberi penyemprot antiseptik.
Dengan bilik ini, dalam satu menit, bagian tubuh bisa tersterilkan oleh antibiotik. Hal itu, menurut Bisri, cukup cepat dan bisa digunakan oleh banyak orang.
”Oleh karena prinsip alat ini sederhana, siapa saja sebenarnya bisa membuatnya. Dengan begitu, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan tempat umum lain bisa menyediakannya untuk kewaspadaan Covid-19. Dalam situasi darurat seperti ini, semua upaya perlu dicoba,” kata dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya tersebut.
Syahrizal Maulana, mahasiswa semester VIII Teknik Mesin Universitas Brawijaya yang merupakan salah satu pembuat Sico, mengatakan alat tersebut dikerjakan tim. ”Tim pembuatnya tujuh orang. Kami tentu senang jika alat ini bermanfaat,” katanya.
Tim pembuatnya tujuh orang. Kami tentu senang jika alat ini bermanfaat.
Nur Widiyanto dari Humas Pemerintah Kota Malang menyebutkan, pembuatan Sico merupakan salah satu bentuk kewaspadaan Kota Malang atas merebaknya kasus Covid-19. ”Harapannya, Sico membantu menekan angka Covid-19 dan bisa membuat masyarakat lebih tenang,” katanya.
Nur menambahkan, Pemkot Malang telah memesan 50 unit Sico kepada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Selanjutnya, alat akan ditempatkan di Balai Kota Malang, perkantoran terpadu Kota Malang, perkantoran Jalan Bengkel, serta pasar-pasar tradisional di Kota Malang.
Malang merupakan salah satu zona merah kedua di Jawa Timur atas kasus Covid-19 setelah Surabaya. Jika di Surabaya terdapat 7 kasus positif Covid-19, maka di Malang terdapat 2 kasus positif Covid-19.
Pasien Covid-19 yang masih dirawat adalah R (20-an tahun), mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Malang. R masuk ke RSSA Malang pada 9 Maret 2020. Saat ini kondisinya terus membaik, bisa beraktivitas sendiri, meski tetap bernapas menggunakan tabung oksigen.
Pasien terkonfirmasi Covid-19 lainnya adalah Ny S (51), warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ny S masuk RSSA pada 12 Maret 2020 dan meninggal dua hari kemudian. Dia datang dengan penyakit penyerta jantung dan diabetes melitus. Ny S meninggal sebelum hasil uji laboratorium keluar. Setelah hasil uji laboratorium keluar, ternyata diketahui Ny S positif Covid-19.
Antara R dan Ny S sebenarnya tidak ada hubungan langsung. Ayah R (bernama HS) dan S (suami Ny S) adalah teman. Saat itu, HS pernah dikirim perusahaan tempatnya bekerja mengikuti kegiatan kantor berskala internasional di Yogyakarta. Sepulang dari Yogyakarta, HS, R, S, dan Ny S pernah satu mobil.
Tak lama, HS jatuh sakit dan kemudian meninggal. Berikutnya, S juga sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang. Saat dirawat, S ditunggui oleh istrinya, Ny S. S kemudian sembuh dan Ny S jatuh sakit lalu akhirnya meninggal.