Satu Pasien Positif di Sidoarjo, Sehari Bertambah Enam Pasien dalam Pengawasan
Hingga saat ini sebenarnya sudah banyak upaya pencegahan penyebaran virus korona yang dilakukan Pemkab Sidoarjo. Salah satunya menyemprotkan cairan disinfektan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Satu pasien dengan pengawasan di rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur, dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Selain itu, jumlah pasien dalam pengawasan yang sebelumnya hanya lima orang, melonjak menjadi 11 orang sehinga melebihi kapasitas ruang isolasi di tiga rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman di Sidoarjo, Sabtu (21/3/2020), mengatakan, dalam sehari terdapat enam pasien dalam pengawasan baru yang masuk rumah sakit. Mereka memerlukan perawatan medis karena mengalami gejala klinis seperti demam, batuk, sesak napas, dan pneumonia.
”Upaya penambahan kapasitas ruang isolasi terus dilakukan di RSUD Sidoarjo,” ujar Syaf Satriawarman.
Penambahan ruang isolasi dilakukan karena kapasitas yang disiapkan sebelumnya hanya untuk delapan pasien dengan rincian di RS Mitra Keluarga sebanyak dua orang, RS Siti Hajar empat orang, dan RSUD Sidoarjo dua orang.
Data Dinas Kesehatan Sidoarjo, saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 13 orang, sedangkan jumlah orang dengan risiko (ODR) korona melonjak dari sebelumnya 338 orang menjadi 458 orang. Melihat perkembangan data yang terus meningkat, upaya pencegahan penyebaran virus korona mendesak digiatkan.
Hingga saat ini sebenarnya sudah banyak upaya pencegahan penyebaran virus korona yang dilakukan Pemkab Sidoarjo. Salah satunya menyemprotkan cairan disinfektan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus. Penyemprotan dilakukan di tempat umum dan tempat ibadah yang banyak diakses masyarakat.
Tempat ibadah yang sudah disemprot cairan disinfektan,antara lain Masjid Besar Sidoarjo, Gereja Santa Maria Annuntiata, GPIB Sidoarjo, GKI Sidoarjo, Gereja Mawar Sharon, serta Kelenteng Tri Dharma. Pada saat yang sama, penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo dan Gedung DPRD Sidoarjo.
Pelaksana tugas Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan bertujuan membersihkan rumah ibadah dari kuman dan bakteri serta virus yang berpotensi menginveksi manusia. Langkah itu dilakukan dalam kerangka memutus rantai penyebaran virus korona yang saat ini menjadi pandemi.
”Pemkab Sidoarjo bersungguh-sungguh ingin melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus korona galur baru. Tempat-tempat yang kerap diakses oleh masyarakat umum seperti rumah ibadah perlu disterilkan,” ujar Nur Achmad Syaifuddin di sela acara penyemprotan di gereja.
Nur Achmad mengingatkan, penyemprotan cairan disinfektan hanya bagian dari upaya mencegah penularan virus korona galur baru. Artinya upaya itu bukan satu-satunya. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat bahu-membahu mendukung upaya pemerintah membendung penyebaran virus tersebut.
Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan. Contohnya menghindari kerumunan atau menjaga jarak sosial. Lebih banyak berdiam di rumah dan hanya keluar untuk keperluan yang mendesak. Apabila melaksanakan peribadatan bersama-sama, dianjurkan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman sekitar 1 meter.
Upaya lain dilakukan oleh Polresta Sidoarjo dengan merazia para pelajar yang nongkrong di warung-warung kopi dan tempat-tempat permainan gim daring. Para pelajar ini diminta berdiam di rumah selama masa pembelajaran di sekolah diliburkan. Hal itu agar tujuan melakukan pembatasan sosial untuk memutus rantai penyebaran virus korona bisa tercapai.
Sementara itu, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim hingga malam ini mencapai 26 orang, jumlah PDP 79 orang dan jumlah ODP 793 orang. Persebaran orang yang positif Covid-19 di Jatim adalah di Surabaya, sebanyak 20 orang, Sidoarjo sebanyak 1 orang, Magetan sebanyak 3 orang, dan Malang sebanyak 2 orang.