Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut menelusuri kontak dua kasus positif penyakit yang dipicu korona jenis baru itu. Atas penelusuran itu, pasien dalam pengawasan bertambah dari 36 orang menjadi 48 orang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menelusuri kontak dua kasus positif penyakit yang dipicu virus korona jenis baru itu. Atas penelusuran itu, pasien dalam pengawasan bertambah dari 36 orang menjadi 48 orang pada Sabtu (21/3/2020). Warga diimbau mematuhi larangan berkumpul untuk menahan jumlah pasien dalam pengawasan yang harus dirawat.
”Kami meminta warga Sumut mengurangi aktivitas di luar rumah, seperti sarana hiburan, tempat wisata, kelab malam, dan diskotik. Isolasi mandiri sangat penting untuk menghindari lonjakan pasien dalam pengawasan dalam dua pekan ke depan,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Riadil Akhir Lubis dalam konperensi pers yang disiarkan dari Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Riadil mengatakan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumut hingga Sabtu (21/3) pukul 17.00 sebanyak 48 orang atau bertambah 12 orang dari hari sebelumnya. PDP itu dirawat di ruang isolasi di 18 rumah sakit di lima kabupaten/kota, yakni Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Toba Samosir.
”Sementara akumulasi pasien positif Covid-19 masih dua orang, satu di antaranya meninggal. Satu orang lagi masih dirawat. Tidak ada tambahan jumlah pasien positif dalam 24 jam terakhir,” ujarnya.
Riadil mengatakan, saat ini juga ada 338 orang dalam pantauan (ODP) di beberapa kabupaten/kota di Sumut. Mereka diminta mengisolasi diri secara mandiri dengan pemantauan dari tim gugus tugas dan sukarelawan. Jika ada gejala mencurigakan, statusnya akan ditingkatkan menjadi PDP dan dirawat di ruang isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Alwi Muhajit Hasibuan mengatakan, mereka fokus pemantauan ODP. ”Kami pun mengantisipasi peningkatan jumlah ODP dengan merekrut sukarelawan untuk memantau ODP,” kata Alwi.
Sukarelawan tersebut, kata Alwi, sangat dibutuhkan karena keterbatasan tenaga di Dinkes Sumut dan dinkes kabupaten/kota untuk memantau ODP yang jumlahnya diperkirakan terus bertambah. Mereka pun meminta masyarakat yang ingin menjadi sukarelawan bisa mendaftar ke Dinkes Sumut.
Alwi mengatakan, mereka juga sudah mengantisipasi peningkatan status ODP menjadi PDP dengan menambah persiapan ruang isolasi. Saat ini mereka sedang menyiapkan Rumah Sakit dr GL Tobing di Tanjung Morawa, Deli Serdang, untuk menjadi ruang isolasi khusus bagi PDP Covid-19. Rumah sakit milik PT Perkebunan Nusantara II itu dirancang menjadi ruang isolasi yang bisa menampung 60 pasien. Rumah sakit itu pun tidak akan menerima pasien dengan diagnosis, selain Covid-19.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging Sumut dr Restuti Hidayani Saragih mengatakan, penanganan PDP dan pasien positif Covid-19 sampai saat ini masih terkendali. Pasien mendapatkan perawatan memadai. Tim medis yang menangani pasien pun masih mencukupi.
”Kami meminta masyarakat mematuhi isolasi mandiri di rumah agar jumlah pasien tidak bertambah,” ujarnya.
Restuti mengatakan, mereka juga sedang menyiapkan tim medis untuk melakukan penanganan pasien di RS dr GL Tobing. Ia memastikan penanganan di RS itu akan dilakukan dengan memadai.