65 Orang yang Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 di Lampung Dilacak
Dinkes Lampung melacak 65 orang yang diketahui berkontak dengan pasien positif covid-19. Upaya pembersihan ruang publik dan pembatasan sosial terus dilakukan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung terus melacak 65 orang yang diketahui sempat kontak langsung dengan satu pasien positif Covid-19 di Lampung. Upaya pembersihan ruang publik dan pembatasan sosial terus digalakkan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, yang merangkap ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung menuturkan, pihaknya sudah melakukan uji swab tenggorokan terhadap sembilan orang. Sampel tersebut sudah dikirim ke laboratorium Balitbangkes Jakarta. “Kami masih menunggu hasilnya,” ujar Reihana saat dihubungi dari Bandar Lampung, Minggu (22/3/2020).
Menurut dia, 65 orang itu terdiri atas keluarga, dokter, dan perawat yang menangani pasien. Tetangga dan sejumlah teman pasien yang sempat kontak langsung juga akan dilacak.
Hingga Minggu, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Lampung sebanyak satu orang. Hingga kini, pasien laki-laki berusia 62 tahun itu masih dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
Adapun pasien dalam pengawasan berjumlah enam orang dan orang dalam pemantauan berjumlah 805 orang. Sementara itu, tiga orang dinyatakan negatif setelah menjalani tes swab tenggorokan.
Reihana menambahkan, hingga kini Pemprov Lampung masih menunggu alat tes cepat (rapid test) dari pemerintah pusat. Setelah alat tersebut tiba, pihaknya akan segera melakukan pengecekan sesuai instruksi pemerintah pusat.
Dinkes Provinsi Lampung juga mendapat bantuan berupa alat pelindung diri dari pihak swasta. Bantuan tersebut diberikan oleh salah satu pengusaha di Lampung.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Syamsul Rahman menuturkan, penyemprotan disinfektan di sejumlah ruang publik terus dilakukan. Selain perkantoran, tempat ibadah, puskesmas, lapangan, hingga kafe yang menjadi tempat berkumpul juga akan dibersihkan.
Pemda juga telah menginstruksikan pada pengelola kantor pelayanan publik di Bandar Lampung menyediakan hand sanitizer untuk cuci tangan. Selain itu, masyarakat juga diminta mematuhi penerapan pembatasan sosial.