Dua Pasien Positif Covid-19 Pertama di Papua Terdeteksi
Dua pasien dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke, Papua, positif terjangkit Covid-19. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena fasilitas kesehatan di Papua masih minim.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua pasien dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke, Papua, positif terjangkit Covid-19. Hasil ini berdasarkan pemeriksaan sampel oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke Nevile Muskita saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (22/3/2020). Ia mengatakan, pasien pertama berasal dari Kabupaten Mappi berumur 46 tahun. Sementara pasien kedua merupakan perawat berumur 31 tahun yang melakukan kontak dengan pasien pertama.
”Kondisi kesehatan kedua pasien ini masih stabil. Kami sudah melacak orang yang dekat dengan pasien yang positif Covid-19. Untuk sementara, jumlahnya sebanyak lima orang,” papar Nevile.
Kondisi kesehatan kedua pasien ini masih stabil. Kami sudah melacak orang yang dekat dengan pasien yang positif Covid-19.
Nevile menuturkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Merauke kembali bertambah sebanyak empat orang. Tiga PDP dari Merauke dan satu PDP dari Boven Digoel. Ia pun mengimbau warga tidak perlu panik dan tetap beraktivitas di rumah. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus korona di Merauke.
”RSUD Merauke memiliki 40 unit alat pelindung diri. Kami telah meminta tambahan alat tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua,” kata Nevile.
Juru bicara Satgas Penanganan Virus Korona Papua, Silwanus Sumule, di Jayapura mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran RSUD Merauke untuk penanganan dua pasien positif Covid-19 yang pertama kali di Papua tersebut.
Ia pun berharap masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak beraktivitas dalam keramaian di luar rumah, seperti di pusat perbelanjaan dan tempat wisata. Sebab, fasilitas kesehatan di Papua belum memadai untuk penanganan pasien korona dalam jumlah banyak.
”Saat ini kami baru memiliki sekitar 70 ventilator atau alat bantu pernapasan dan 250 unit alat pelindung diri. Kami mohon warga untuk berdiam di rumah agar mencegah penyebaran penyakit tersebut,” ujar Silwanus.
Ia menambahkan, Satgas Penanganan Virus Korona Papua akan menyiapkan 5.000 alat pelindung diri bagi tenaga medis serta perawat dan 5.000 alat deteksi dini korona atau rapid test.
”Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua telah mulai mengambil sampel PDP di Jayapura sejak Sabtu (21/3/2020) kemarin. Mudah-mudahan proses pengambilan dan pemeriksaan sampel semua PDP di Papua berjalan lancar,” ucapnya.
Satuan polisi pamong praja di seluruh wilayah Papua akan menertibkan warga yang berkumpul di ruang publik, menggelar acara yang mendatangkan banyak orang, dan memadati pusat perbelanjaan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah Papua Welliam Manderi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan jajaran satuan polisi pamong praja di seluruh wilayah Papua untuk menertibkan warga yang berkumpul di ruang publik, menggelar acara yang mendatangkan banyak orang, dan memadati pusat perbelanjaan.
”Kami akan menindak tegas warga yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah. Hal ini sesuai instruksi Gubernur Papua Lukas Enembe,” kata Welliam.