Telusuri Kontak Pasien Positif Covid-19 di Sidoarjo, Pembatasan Sosial Diperketat
Sehari setelah menerima hasil pemeriksaan ”swab” yang menyatakan satu pasien dalam pengawasan terkonfirmasi Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo langsung menelusuri orang yang pernah melakukan kontak langsung.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Sehari setelah menerima hasil pemeriksaan swab yang menyatakan satu pasien dalam pengawasan terkonfirmasi Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo langsung menelusuri orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung. Masyarakat pun diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus korona dengan melakukan pembatasan sosial lebih ketat lagi.
”Tim surveilans mulai bekerja menelusuri orang-orang yang melakukan kontak langsung dan kontak dekat dengan pasien. Semua didata dan akan dipantau kondisi kesehatannya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Minggu (22/3/2020).
Pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 ini merupakan warga Sidoarjo yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Pasien ini mendapatkan perawatan medis di ruang isolasi khusus RSUD Sidoarjo. Kondisi kesehatannya stabil dan terus membaik. Tim dokter juga telah menangani gejala klinisnya.
Sementara itu, data Dinkes Sidoarjo menunjukkan, jumlah orang dengan risiko (ODR) korona meningkat menjadi 458 dari sebelumnya 338 orang, sedangkan jumlah orang dengan pemantauan (ODP) naik dari 10 orang menjadi 13 orang. Adapun jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) meningkat dari sebelumnya 5 orang menjadi 11 orang.
Seiring terus meningkatnya jumlah pasien dengan pengawasan di Sidoarjo, pemerintah daerah mengantisipasi dengan menambah kapasitas ruang isolasi di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, dan RS Mitra Keluarga Waru.
Kapasitas ruang isolasi di RSUD Sidoarjo ditingkatkan dari 2 ruang menjadi 10 ruang, sedangkan di RS Siti Hajar ditingkatkan dari 4 ruang menjadi 6 ruang. Adapun di Mitra Keluarga hanya memiliki 2 ruang isolasi.
Dalam upaya mengatasi virus korona galur baru, Pemkab Sidoarjo membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai Sekretaris Daerah Sidoarjo Achmad Zaini. Pemkab Sidoarjo juga melakukan sejumlah upaya mencegah penyebaran virus, seperti sosialisasi tentang pembatasan sosial dan imbauan agar masyarakat menjauhi kerumunan.
Menyemprotkan cairan disinfektan di kantor pemerintah yang memberikan pelayanan masyarakat dan sejumlah tempat ibadah, seperti masjid, gereja, dan kelenteng. Pemda juga sudah merumahkan pelajar, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, hingga sekolah menengah pertama.
Pembatasan sosial
Terkini, Pemkab Sidoarjo melakukan sosialisasi tentang pentingnya pembatasan sosial di pasar tradisional Larangan. Sasarannya adalah para pedagang dan pembeli yang masih ramai. Di sela sosialisasi itu, dibagikan masker sekali pakai, brosur tentang virus korona dan dampaknya pada sistem gangguan pernapasan, serta penyemprotan disinfektan di kompleks pasar.
”Upaya pencegahan penyebaran virus korona ini semakin digiatkan untuk meminimalkan jumlah penderita. Namun, semua upaya itu memerlukan dukungan besar dari masyarakat. Oleh karena itulah, warga harus proaktif, bahkan berperan aktif, dengan mematuhi anjuran tidak keluar rumah atau melakukan pembatasan sosial,” kata Pelaksana tugas Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin.
Pantauan di pasar Larangan, pembeli masih cukup ramai. Transaksi perdagangan juga masih bergeliat meski sejumlah pedagang mengaku penjualan mulai turun. Banyak warga yang datang ke pasar tanpa menggunakan masker dengan alasan sulit mendapatkan barang di toko-toko terdekat.
Kepala Disperindag Sidoarjo Tjarda mengatakan, pengelola pasar telah menyediakan sarana cuci tangan berupa air bersih dan sabun. Menurut rencana, sarana itu akan diperbanyak di seluruh pasar tradisional di Sidoarjo. Pihaknya tengah mendata kebutuhan biaya untuk pengadaan tandon air dan wastafel di seluruh pasar tradisional.
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Jatim, Sidoarjo termasuk daerah zona merah penyebaran virus korona galur baru. Sidoarjo merupakan kabupaten/kota keempat yang ditemukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga daerah sebelumnya adalah Surabaya, Malang, dan Magetan.
Total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 26 orang, satu di antaranya meninggal. Adapun sebaran pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu adalah di Surabaya sebanyak 20 orang, Sidoarjo sebanyak 1 orang, Malang sebanyak 2 orang, dan Magetan sebanyak 3 orang.