Antisipasi Lonjakan Pasien, Sumsel Siapkan Wisma Atlet dan Asrama Haji
Pemprov Sumsel menyiapkan tambahan fasilitas untuk penanganan pandemi Covid-19 jika terjadi lonjakan pasien. Di antaranya rencana menggunakan wisma atlet dan asrama haji di Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan tambahan fasilitas untuk penanganan pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 jika terjadi lonjakan pasien. Selain menambah ruang isolasi di rumah sakit, ada pula rencana menggunakan wisma atlet dan asrama haji di Palembang sebagai ruang perawatan tambahan.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Senin (23/3/2020). Wisma Atlet Palembang yang terletak di Kompleks Olahraga Jakabaring ini terdiri atas delapan menara dengan total 689 kamar. Adapun asrama haji yang terletak di Kecamatan Sukarami memiliki 256 kamar.
Namun, penambahan fasilitas itu akan dimulai dengan penambahan ruang isolasi di RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, dari semula sembilan kamar menjadi 24 kamar. RSMH merupakan satu dari lima rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Hingga kini, ada lima pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi di RSMH. Dua PDP yang sempat dirawat di RSMH, yakni pasien asal Palembang (54) dan Prabumulih (53), meninggal pada Senin pagi tadi.
Herman mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji spesimen pasien dari laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. ”Jika positif (Covid-19), status Sumsel akan ditingkatkan menjadi siaga,” ujarnya.
Saat berstatus siaga itu, ujar Herman, beberapa tempat akan disiapkan untuk perawatan cadangan, termasuk wisma atlet dan asrama haji. Di samping itu, ujar Herman, pemerintah masih menunggu penyaluran alat rapid test (tes cepat) sehingga Covid-19 bisa dideteksi dengan lebih cepat.
Herman menegaskan akan menyediakan dana yang tidak terbatas untuk penanganan Covid-19 di Sumsel. Namun, hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan 1,5 juta alat tes cepat untuk mempercepat pendeteksian penyebaran Covid-19. Nantinya, alat ini akan disalurkan melalui gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 yang diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di daerah.
Juru bicara RSMH Palembang Ahmad Suhaimi menerangkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan sarana dan prasarana ruang isolasi tambahan itu. ”Sebagian ruang sudah siap, sisanya masih dalam proses,” ucap Ahmad.
Ahmad mengatakan, persiapan ruang isolasi membutuhkan waktu lantaran fasilitasnya harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Beberapa alat yang disediakan seperti kamera pemantau (CCTV) dan fasilitas tekanan rendah. Untuk alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis, Ahmad memastikan semua sudah tersedia. ”Setidaknya aman hingga beberapa minggu ke depan,” katanya.
Secara terpisah, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengungkapkan, pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp 6,1 miliar untuk menyediakan peralatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. ”Alat itu seperti alat tes cepat dan APD untuk petugas kesehatan,” ujarnya.
Bahkan, alat tes cepat, diperkirakan tiba di Musi Banyuasin pada Jumat mendatang. ”Setelah tiba, akan langsung kami gunakan secara acak untuk melihat penyebaran Covid-19 di Musi Banyuasin,” kata Dodi.