Banyak Warga Ambon Belum Terapkan Pembatasan Sosial
Kendati sudah ada temuan satu kasus positif Covid-19, tiga pasien dalam pengawasan, dan 61 orang dalam pemantauan di Maluku, banyak warga Ambon tetap beraktivitas seperti biasa.
Oleh
fransiskus pati herin
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kendati sudah ada temuan satu kasus positif Covid-19, tiga pasien dalam pengawasan, dan 61 orang dalam pemantauan di Maluku, banyak warga Ambon tetap beraktivitas seperti biasa. Warga masih terlihat berkumpul tanpa menjaga jarak aman dan tidak mengenakan alat pelindung diri. Kondisi ini sangat rentan terhadap penyebaran virus korona jenis baru itu.
Berdasarkan pantauan Kompas, Senin (23/3/2020), banyak warga yang tak menerapkan social distancing (pembatasan sosial-menjaga jarak), dengan bergandengan tangan saat berjalan di trotoar atupun emperan toko. Saat berpapasan, tak jarang antarwarga juga bersenggolan. Kendaraan yang melintas juga masih padat seperti hari-hari sebelumnya.
Di Pasar Mardika, pembeli dan penjual tetap banyak. Antrean kendaraan yang masuk dan keluar pasar padat merayap. Hampir semua orang di jalanan dan di pasar tidak mengenakan masker. Banyak pedagang dan pembeli, misalnya, meraba bagian wajah mereka setelah memegang uang.
Padahal, pada Senin pagi, sejumlah anggota Polri dan TNI dengan pengeras suara mengimbau masyarakat agar mematuhi cara pencegahan virus korona, termasuk mengajak masyarakat untuk tinggal di rumah. ”Kalau tinggal di rumah, anak-istri kami mau makan apa? Kami sangat dilema,” kata Mato, pedagang sayur di Pasar Mardika.
Di sejumlah rumah kopi, warga masih berkumpul dan bersenda gurau. Para pengunjung kebanyakan aparatur sipil negara yang diminta bekerja dari rumah sebagaimana anjuran pemerintah daerah. Di rumah kopi, mereka duduk berdekatan tanpa mengenakan masker. Asap rokok beterbangan di dalam rumah kopi.
Dalam keterangan pers kepada awak media di Ambon, pada Senin petang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh mengatakan, kasus positif Covid-19 di Ambon sebanyak satu orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak tiga orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 61 orang. Jumlah PDP dan ODP terus bertambah.
Pontoh kembali mengingatkan masyarakat agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh cara mencegah penularan Covid-19. Ia meminta masyarakat tetap tinggal di rumah. Jika terpaksa harus keluar rumah, mereka harus menjaga jarak dengan setiap orang. Alat pelindung diri seperti masker harus digunakan serta rutin mencuci tangan.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, polisi siap membubarkan kerumunan orang yang membuat keramaian sebagaimana maklumat Kepala Polri. ”Jangan sampai ulah satu-dua orang membuat penyebaran penyakit ini semakin sulit dikendalikan. Aparat kami akan bersikap tegas,” ujarnya.
Pada Senin siang, Satuan Brigade Mobil Polda Maluku melakukan penyemprotan disinfektan di semua ruas jalan utama di Kota Ambon. Rute penyemprotan yang dilakukan oleh tim pertama di antaranya jalanan di kawasan Tantui Bawah, depan Maluku City Mall, pintu Pelabuhan Yos Soedarso, dan Wayame. Sementara tim kedua meliputi Karang Panjang Bawah, Tanah Tinggi, Jalan AY Patty, Jalan Pattimura, Jalan AM Sangadji, Batu Merah, dan Tahapary.
”Kami akan terus melakukan pemantauan titik-titik mana lagi yang akan disemprot disinfektan. Sebelumnya, kami sudah melakukan penyemprotan di sejumlah rumah ibadah,” kata Roem.
Pada Senin pagi, Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Baharudin Djafar memimpin latihan praoperasi dalam rangka kontingensi Aman Nusa II penanganan Covid-19 Siwalima Tahun 2020. Selanjutnya, tim dari Polda akan melakukan sosialisasi, imbauan, edukasi, mitigasi lewat penyemprotan disinfektan, dan pembatasan aktivitas sosial untuk memutus penyebaran virus korona.