Satu orang pasien dalam pengawasan terduga Covid-19 meninggal di Sumatera Utara. Pasien tersebut diketahui mempunyai riwayat perjalanan dari Kota Bandung.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Satu orang pasien dalam pengawasan terduga Covid-19 meninggal saat dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/3/2020). Pasien tersebut diketahui mempunyai riwayat perjalanan dari Kota Bandung.
Koordinator Penanganan Covid-19 RSUP H Adam Malik dr Ade Rahmaini membenarkan hal tersebut. "Ia benar, ada seorang pasien dalam pengawasan yang meninggal," katanya. Dengan demikian, sudah ada dua pasien yang meninggal dunia di Sumut. Pasien sebelumnya yang meninggal diketahui positif Covid-19.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution juga membenarkan hal tersebut. Pihaknya melakukan penelusuran kontak pasien dan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum untuk memutus rantai penularan.
Namun demikian, Gugus Tugas Covid-19 Sumut tidak menjelaskan tentang pasien yang meninggal dalam konferensi pers yang dilakukan melalui saluran Youtube. Tim hanya menjelaskan jumlah pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan yang terus meningkat. Warga diminta mengisolasi diri di rumah. Tempat usaha yang mendatangkan keramaian pun diminta ditutup.
“Jumlah orang dalam pemantauan di Sumatera Utara meningkat dalam 24 jam terakhir dari 496 menjadi 763 orang. Kami meningkatkan pemantauan agar bisa memutus rantai penularan Covid-19,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riadil Akhir Lubis.
Riadil mengatakan, hingga Senin pukul 17.00 jumlah PDP di Sumut mencapai 50 orang yang dirawat di 25 rumah sakit di enam kabupaten/kota, Sumatera Utara. Jumlah itu meningkat dua orang dibanding hari sebelumnya. Sementara, pasien positif Covid-19 masih tetap dua orang, satu dirawat di RSUP H Adam Malik dan seorang lagi telah meninggal dunia.
Namun demikian, Gugus Tugas Covid-19 Sumut tidak menjelaskan tentang pasien yang meninggal dalam konperensi pers yang dilakukan melalui saluran Youtube.
Riadil mengatakan, tim gugus tugas saat ini berfokus memotong rantai penyebaran virus. Karena itu, pihaknya meminta warga Sumut mengisolasi diri di rumah. Gugus tugas juga meminta tempat hiburan seperti klub malam, diskotek, tempat karaoke, pantai pijat, bioskop, dan yang lainnya untuk tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Untuk itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah mengeluarkan surat edaran tentang penutupan sementara tempat industri pariwisata. Tujuannya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Sumut.
Gugus tugas juga mengimbau penyelenggara Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) seperti hotel untuk menunda sementara kegiatan keramaian sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Gugus tugas juga mengimbau seluruh masyarakat untuk bisa melakukan kegiatan pembersihan lingkungan. Diharapkan kegiatan tersebut sampai ke tingkat desa.
“Diharapkan seluruh elemen masyarakat menuruti hal ini. Kita sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP dan akan melakukan tindakan bagi yang tidak mematuhi surat edaran Gubernur,” ujar Riadil.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, untuk memutus rantai penularan, mereka juga melakukan pemantauan intensif terhadap ODP. Menurut Alwi, ODP sangat berpotensi menularkan virus. “Apalagi, banyak ODP yang tidak disiplin mengisolasi diri. Bahkan ada yang mengancam petugas yang sedang memantau mereka,” kata Alwi.
Alwi mengatakan, mereka sedang mengkaji pertimbangan hukum untuk memberi sanksi terhadap ODP yang tidak disiplin mengisolasi diri.
Kelengkapan APD
Alwi mengatakan, alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis, obat, dan logistik lainnya di Sumut masih mencukupi. Mereka telah menerima alat dan logistik dari Jakarta. “Besok (Selasa) kami juga akan menerima alat dan logistik dalam jumlah besar,” kata Alwi.
Peralatan dan logistik tersebut antara lain akan digunakan untuk Rumah Sakit dr GL Tobing, di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, yang disiapkan sebagai tempat isolasi khusus Covid-19. Hingga kini, tim masih proses persiapan peralatan, logistik, dan tim medis untuk rumah sakit milik PT Perkebunan Nusantara II tersebut. RS dr GL Tobing akan dirancang untuk bisa merawat 60 pasien Covid-19.
“Kami sudah berkoordinasi dengan perwakilan rumah sakit negeri dan swasta di Sumut. Mereka sudah mengirimkan daftar nama untuk bertugas di RS dr GL Tobing,” kata Alwi.
RS lainnya yang akan disiapkan untuk perawatan pasien Covid-19 di Kota Medan adalah RS Martha Friska di Jalan Multatuli, RS Martha Friska di Jalan KL Yos Sudarso, dan Rumah Sakit Sari Mutiara.
Melalui siaran pers, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menekankan agar masyarakat mematuhi himbauan isolasi diri di rumah. Isolasi mandiri di rumah, menurut Edy adalah cara yang paling efektif memutus rantai penularan. (*)