Malang Gencarkan Penyemprotan Disinfektan untuk Putus Wabah
Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, salah satunya melalui penyemprotan disinfektan.
Oleh
Defri Werdiono
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, salah satunya melalui penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan di daerah yang memiliki riwayat pasien positif Covid-19 maupun tempat-tempat lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Salah satu daerah yang menjadi fokus penyemprotan disinfektan pada Selasa (24/3/2020) pagi, adalah Kecamatan Dau. Di kecamatan ini terdapat empat pasien positif Covid-19, salah satunya meninggal pada 14 Maret lalu. Adapun tiga lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kanjuruhan.
Penyemprotan di permukiman dilakukan oleh pemerintah kabupaten bekerja sama dengan Komando Resor Militer 083/Baladhika Jaya (Bdj), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan sejumlah pihak lain.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, penyemprotan tidak hanya dilakukan di Dau, tetapi juga wilayah lain. Di Dau, penyemprotan menggunakan drone atau pesawat nirawak milik UMM. Selain di perkampungan, drone juga menyemprotkan disinfektan di sepanjang jalan di daerah Sengkaling.
Komandan Resor Militer 083/Bdj Kolonel (Inf) Zainnudin mengatakan, penggunaan drone efektif untuk menyemprot perkampungan padat penduduk. Area yang sulit dijangkau secara manual bisa dengan mudah diakses oleh piranti itu. Pemanfaatan drone, menurut Zainuddin, dilakukan sampai wabah korona dinyatakan tuntas oleh pemerintah pusat.
Rektor UMM Fauzan mengatakan, ada beberapa pihak yang membutuhkan drone yang biasa dipakai untuk menyemprot insektisida pertanian tersebut. Namun, pihaknya menerapkan kebijakan "satu pintu" melalui Satgas Covid-19 Kabupaten Malang.
“Ini sebenarnya untuk pertanian, tetapi semua sumber daya kita kerahkan. Kita berkejaran dengan waktu guna menekan agar tidak lebih banyak korban,” kata Fauzan.
Selain penyemprotan, pihak kecamatan dan kabupaten saat ini juga masih melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif di Dau. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Malang per 23 Maret pukul 21.00, terdapat 17 orang dalam pemantauan, 6 pasien dalam pengawasan, dan 4 orang terkonfirmasi positif.
Sementara itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan terhadap pelayat yang datang ke rumah duka pengasuh Pondok Pesantren Ilmu Al-quran KH Bashori Alwi Murtadho (95), di Singosari. KH Bashori Alwi Murtadho berpulang akibat sakit jantung.
Dari pengamatan Kompas, petugas dan relawan menyemprotkan disinfektan kepada setiap pelayat yang datang. Tidak hanya itu, para pelayat juga diimbau saling menjaga jarak dan segera pulang saat sudah selesai. Jumlah pelayat diperkirakan lebih dari 1.000 orang. Namun, mereka silih berganti datang dan tidak berkumpul di satu lokasi dalam waktu bersamaan.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Malang Inspektur Dua Nining Kusumawati mengatakan, pihaknya sengaja menyiapkan disinfektan, hand sanitizer, dan imbauan kepada para pelayat untuk mewaspadai penyebaran virus korona. “Kami juga mengimbau kepada kerabat dari luar kota untuk tidak datang, cukup berdoa dari jauh,” ucap Nining di rumah duka.
Menurut Nining, sudah ada imbauan agar kegiatan yang terjadwal untuk ditunda atau dibatalkan. Namun, untuk kegiatan yang bersifat insidental seperti pemakaman ini, bisa dimaklumi meski dengan catatan para pelayat diminta untuk tidak terlalu lama berada di rumah duka.