Jabar Laksanakan Tes Covid-19 Perdana di RS Hasan Sadikin
Rumah Sakit Hasan Sadikin menjadi lokasi perdana tes massal Covid-19 di Jabar. Petugas yang pernah kontak dekat dengan pasien menjadi sasaran utama.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemeriksaan rapid diagnostic test atau RDT Covid-19 pertama di Jawa Barat dilaksanakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rabu (25/3/2020). Sebanyak 300 tenaga medis dan nonmedis yang melakukan kontak dekat dengan pasien berpotensi Covid-19 diperiksa untuk memastikan mereka tertular atau tidak.
Pasien berpotensi terdiri dari pasien positif, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP) yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Nucki Nursjamsi Hidayat menuturkan, karyawan yang diperiksa ini masuk dalam Ring 1 penanganan pasien Covid-19. Petugas ini terdiri dari dokter, perawat, sopir, dan petugas satpam yang berjaga dengan catatan memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19.
Tenaga medis yang diperiksa ini antara lain dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dokter anak, dan dokter peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Perawat yang diperiksa merupakan petugas yang berada di Ruang Rawat Inap Khusus, Isolasi Instalasi Gawat Darurat, dan Isolasi Instalasi Rawat Jalan.
Untuk lainnya, tutur Nucki, petugas yang diperiksa adalah sopir untuk mobilisasi pasien positif dan petugas satpam pengawal pasien dengan jarak dekat. Selain itu, tutur Nucki, ada juga petugas forensik yang memandikan jenazah positif Covid-19 dan petugas penunjang di wilayah kerja Ring 1 tersebut.
”Apabila jumlah alat memungkinkan, kami juga akan memeriksakan di daerah Ring 2 karena cukup berbahaya dan berisiko,” ujarnya. Ring 2 ini meliputi petugas yang memeriksa dan menyeleksi ODP dan PDP yang belum terkonfirmasi.
Nucki menjelaskan, saat ini, RSHS menyiapkan Gedung Anggrek untuk penanganan Covid-19 di Jabar. Lantai 1 dengan kapasitas 40-60 orang telah tersedia untuk menampung pasien, sedangkan dua lantai lainnya dengan kapasitas sekitar 100 orang masih dalam tahap konfirmasi. Namun, pihaknya masih membutuhkan ventilator sebagai alat bantu pernapasan pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani menuturkan, RSHS dipilih sebagai awal tes masif Covid-19 karena masuk dalam zona merah yang menjadi rujukan utama penanganan Covid-19 di Jabar. Setiap hari, petugas melakukan kontak dekat yang cukup intensif dengan pasien positif.
Berli berujar, Dinkes Jabar bekerja sama dengan tenaga kesehatan rumah sakit dibantu oleh dinas kabupaten/kota. Selain itu, pihaknya juga sedang mengoordinasikan persebaran, kesiapan petugas dan sarana prasarana di setiap wilayah yang akan melaksanakan tes serupa, seperti Bekasi dan Bogor.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), provinsi ini menangani sebanyak 60 pasien positif. Sebanyak 458 orang PDP masih dalam penanganan, sedangkan ODP mencapai 2.212 orang.
”RDT ini diharapkan bisa menjaring kasus-kasus ataupun orang yang berisiko karena infeksi korona jenis baru ini. Jadi, kami bisa mengambil langkah dalam penanggulangan Covid-19,” kata Berli.