Melonjak Pesat, Pasien Positif Covid-19 di Sulsel Jadi 13 Orang
Pasien positif Covid-19 di Sulawesi Selatan bertambah signifikan menjadi 13 orang dari sebelumnya hanya empat orang. Di antara pasien kasus positif terbaru ini adalah Prof Dr Idrus Paturusi, mantan Rektor Unhas.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Pasien positif coronavirus disease2019 atau Covid-19 di Sulawesi Selatan bertambah signifikan menjadi 13 orang dari sebelumnya hanya empat orang. Di antara pasien kasus positif terbaru ini adalah Prof Dr Idrus Paturusi, mantan Rektor Universitas Hasanuddin, yang juga dokter ahli tulang.
Kepastian penambahan jumlah pasien positif Covid-19 itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari dalam konferensi video bersama wartawan di Makassar, Rabu (25/3/2020). ”Hasil tes positif ini didapatkan melalui pemeriksaan laboratorium di Makassar. Kami masih melacak bagaimana transmisi ke sembilan pasien positif baru ini dan siapa saja yang berinteraksi,” kata Ichsan.
Selain kasus positif, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 155 dari sebelumnya 149. Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 64 orang dari sebelumnya 54 orang.
Ichsan juga mengonfirmasi terkait dua kasus kematian pasien dalam status PDP. Namun, hingga kini belum ada hasil laboratorium terhadap spesimen kedua pasien itu. Ini mirip dengan kematian satu kasus positif Covid-19 pertama di Sulsel yang hasil laboratoriumnya baru diketahui empat hari setelah meninggal.
Sementara itu, salah satu pasien yang positif, Prof Dr Idrus Paturusi, kini dirawat di ruang isolasi RS Unhas. Kepastian soal kondisi mantan Rektor Unhas itu disampaikan keluarga dan kerabat melalui media sosial.
Dalam penyampaian itu, mewakili Idrus, pihak keluarga juga meminta maaf kepada orang-orang yang pernah berinteraksi dengan Idrus dan meminta mereka melakukan isolasi. Pada Selasa (24/3/2020), Idrus masih menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) ke RS Unhas, di mana kini dia diisolasi.
Terkait kekurangan APD di sejumlah rumah sakit di Sulsel, bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana tiba di Makassar, Rabu. Bantuan itu berupa 2.000 buah jubah APD untuk tenaga medis.
Berdasarkan keterangan dari Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin, penyerahan APD dilakukan oleh Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal Andi Sumangerukka kepada perwakilan rumah sakit rujukan yang menangani Covid-19 di Sulsel.
RS di Sulsel yang menerima bantuan APD itu yakni RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Universitas Hasanuddin, RSUD Labuang Baji, RS Dr Tadjuddin Chalid, RS Pelamonia, dan RS Bhayangkara di Kota Makassar. Selain itu, ada pula RSUD Maros di Kabupaten Maros, RST Bone di Kabupaten Bone, RST Parepare di Kota Parepare, RSUD Sinjai di Kabupaten Sinjai, dan RSUD Lakipadada di Kabupaten Tana Toraja.
Sejumlah rumah sakit di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) juga mendapatkan bantuan APD tersebut, yakni RSUD Mamuju di Sulbar serta RST Kendari dan RSUD Bahteramas di Sultra.
Sumangerukka mengatakan, APD ini sangat membantu para petugas kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19. ”Karena salah satu tantangan adalah memastikan mereka (petugas kesehatan) tidak terpapar. Alat-alat ini menjadi sangat penting,” ujarnya.