Banyuwangi Bangun 14 Tempat Cuci Tangan Portabel di Fasilitas Umum
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun 14 tempat cuci tangan portabel di sejumlah fasilitas umum. Tujuannya, mencegah penyebaran virus korona serta menggeliatkan perilaku hidup bersih dan sehat warga.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun 14 tempat cuci tangan portabel di sejumlah fasilitas umum. Tujuannya, mencegah penyebaran virus korona serta menggeliatkan perilaku hidup bersih dan sehat warga.
Tempat cuci tangan dibuat di sejumlah titik, antara lain pasar dan ruang terbuka hijau. Dibangun bersama Perusahaan Umum Daerah Air Minum Banyuwangi, tempat cuci tangan itu dilengkapi sabun cuci tangan dan tisu.
Salah satu lokasinya berada di Pasar Blambangan, Banyuwangi. Sebuah keran tersambung pipa air diletakkan di pintu masuk halaman pasar. Meski terpasang sejak Minggu (22/3/2020), tidak semua orang yang melintasinya memanfaatkan fasilitas tersebut.
”Ada yang memanfaatkan, tetapi tidak semuanya. Saya pakai kalau mau buka toko dan setelah buka toko saja,” ujar Indah (30), Kamis (26/3/2020). Toko milik Indah berhadapan langsung dengan lokasi tempat cuci tangan itu.
Dalam diskusi daring ”Banyuwangi Lawan Korona”, anggota Staf Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuwangi, Dian Mardiyati Cholidah, menyebutkan cuci tangan dengan sabun lebih efektif mencegah penyebaran kuman dan virus dibandingkan dengan hand sanitizer. Mencuci tangan, lanjut Dian, merupakan salah satu protokol kesehatan yang sangat dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah virus korona.
”Selama ada air mengalir, lebih baik cuci tangan. Lebih baik membawa sabun daripada hand sanitizer. Hand sanitizer hanya digunakan saat keadaan darurat jika tidak ada air,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, wastafel tersebut dibangun untuk meminimalkan penyebaran virus korona. Wastafel portabel itu melengkapi keberadaan wastafel permanen yang sudah dibangun sebelumnya.
Selama ada air mengalir, lebih baik cuci tangan. Lebih baik membawa sabun daripada hand sanitizer. Hand sanitizer hanya digunakan saat keadaan darurat jika tidak ada air.
”Banyak kalangan swasta dan BUMN juga menyediakan wastafel portabel di lingkungannya masing-masing,” kata Anas.
Selain membangun tempat cuci tangan, Pemkab Banyuwangi juga memasang bilik disinfektan. Setiap pegawai dan tamu yang akan memasuki lingkungan kantor bupati diwajibkan masuk ke bilik itu. Di bilik tersebut, mereka akan disemprot cairan disinfektan ke seluruh tubuh.