Gabungan sejumlah organisasi jurnalis di Jambi dalam wadah Aliansi Jurnalis Peduli Jambi menyesalkan kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jambi.
Oleh
Irma Tambunan
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Gabungan sejumlah organisasi jurnalis di Jambi dalam wadah Aliansi Jurnalis Peduli Jambi menyesalkan kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jambi. Gugus Tugas didesak agar responsif dan juga tidak menutup-nutupi perkembangan yang terjadi.
Aliansi Jurnalis Peduli Jambi (AJPJ) terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Ikatan Wartawan Online (IWO), dan Aliansi Jurnalis Online (AJO). AJPJ menilai, Gugus Tugas lamban merespons dan tidak transparan dalam penyampaian informasi terkait coronavirus disease 2019 (Covid-19) bagi masyarakat.
”Sejak dibentuknya Gugus Tugas, akses informasi malah tertutup,” ujar Nining Antero, Juru Bicara AJPJ Jambi, Kamis (26/3/2020). Media sulit mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan dalam penanganan Covid-19 di Jambi. Bahkan, media makin kesulitan mengakses data dan melakukan verifikasi informasi.
Semua narasumber terkait di lingkungan dinas kesehatan dan pemerintah daerah telah mendelegasikan keterangan resmi bagi pers kepada juru bicara. Namun, kenyataannya, arus informasi malah mandek.
Nining pun meminta Gugus Tugas agar memberlakukan skema penyaluran informasi yang aman kepada kalangan jurnalis. Selama ini, Gugus Tugas masih menerapkan pola jumpa pers tatap muka langsung sehingga menempatkan jurnalis dalam posisi dilematis.
”Kami meminta agar tidak lagi dengan bertatap muka selama masa pandemi ini, tetapi lewat telekonferensi atau pembagian rilis yang dilengkapi foto dan video,” kata Nining.
Selain itu, tim diminta tegas menindak warga yangmasih mengabaikan instruksi untuk tidak keluar rumah. ”Tak terkecuali pejabat pemerintahan dan anggota Dewan,” ujarnya. Pihaknya menyesalkan para anggota DPRD yang tetap bepergian ke luar kota dengan alasan kunjungan kerja di saat Gubernur Jambi telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh warga agar menunda berbagai aktivitas keramaian ataupun bepergian.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan akan segera menyampaikan informasi terkini terkait progres penanganan para pasien Covid-19 yang kini dirawat. Berdasarkan data Gugus Tugas, hingga Kamis, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 178, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14 orang, dalam proses uji lab sebanyak tiga orang, dan yang positif Covid-19 satu orang.
Terkait meninggalnya seorang pejabat sekretariat DPRD Muaro Jambi yang berstatus PDP, Johansyah mengimbau warga yang pernah berkontak dengan almarhum segera mengarantina diri selama 14 hari ke depan.
Kamis pagi, operasi disinfeksi massal berlangsung pada 11 kecamatan di Kota Jambi. Penyemprotannya menyasar bangunan sekolah, masjid, gereja, wihara, perkantoran, dan bangunan publik lainnya. ”Total, 1.000 personel yang terlibat dalam kegiatan ini,” kata Syarif Fasha, Wali Kota Jambi.
Seluruh sumber daya yang ada di Jambi, lanjutnya, dikerahkan untuk mendukung kegiatan tersebut. Di antaranya adalah semua armada pemadam kebakaran, dinas lingkungan hidup, dan perusahaan daerah air minum Kota Jambi.