Kasus Positif Covid-19 di Papua Naik Dua Kali Lipat
Kasus positif Covid-19 di Papua meningkat drastis dalam dua hari terakhir. Saat ini terdapat tujuh kasus positif Covid-19 di Jayapura dan Merauke.
Oleh
fabio costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Papua meningkat drastis dalam dua hari terakhir. Saat ini terdapat tujuh kasus positif Covid-19 di Jayapura dan Merauke.
Hal itu disampaikan juru bicara Satuan Tugas Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule, di Jayapura, Kamis (26/3/2020) malam. Silwanus mengatakan, hanya ada tiga kasus positif Covid-19 di Papua hingga Rabu. Sehari kemudian melonjak menjadi tujuh kasus positif. Semua pasien kasus positif ini memiliki latar belakang melakukan perjalanan dari Jakarta dan Bogor (Jawa Barat).
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meningkat dari 36 kasus menjadi 38 kasus. Mereka tersebar di sejumlah daerah, yakni Jayapura, Merauke, Biak Numfor, Jayawijaya, Mimika, dan Kepulauan Yapen. Jumlah orang dengan pemantauan (ODP) juga meningkat, dari 728 orang menjadi 820 orang, tersebar di 28 kabupaten dan 1 kota di Papua.
”Terjadi tren peningkatan kasus positif dan PDP virus korona yang signifikan. Namun, terdapat 28 sampel pemeriksaan yang hasilnya negatif. Informasi ini sangat melegakan bagi kami, tenaga medis dan perawat,” papar Silwanus.
Satgas Penanganan Virus Korona Provinsi Papua telah mendapatkan tambahan alat pelindung diri (APD) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yakni pakaian khusus bagi tenaga medis dan perawat, pada Rabu.
”Kami mendapatkan tambahan APD sebanyak 1.950 set, obat klorokuin dan avigan. Pasokan APD dan obat sangat membantu kami. Ketujuh pasien positif korona juga telah mengonsumsi obat-obatan ini,” tuturnya.
Ia berharap masyarakat Papua lebih sadar tidak beraktivitas di luar rumah. Warga juga diharapkan menjaga jarak saat berinteraksi setelah terjadi peningkatan kasus positif korona di Papua.
Terjadi tren peningkatan kasus positif dan PDP virus korona yang signifikan. Namun, terdapat 28 sampel pemeriksaan yang hasilnya negatif. Informasi ini sangat melegakan bagi kami, tenaga medis dan perawat.
Sementara itu, juru bicara Satgas Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap, membenarkan bahwa seorang PDP di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu, Sorong, meninggal pada Kamis.
”Pasien perempuan berusia 47 tahun. Ia bersama ibunya berstatus PDP dan dirawat di RSUD Sole Be Solu sejak 21 Maret lalu. Mereka baru melakukan perjalanan dari Makassar,” tutur Arnold.
Ia menambahkan, status PDP yang telah meninggal belum dipastikan positif atau negatif Covid-19. Sebab, belum ada hasil pemeriksaan sampel dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.