Alat Tes Cepat dan APD Didistribusikan ke 30 Rumah Sakit di Lampung
Pemerintah Provinsi Lampung mulai mendistribusikan alat tes cepat Covid-19 dan alat pelindung diri untuk tenaga medis di 30 rumah sakit.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Lampung mulai mendistribusikan alat tes cepat coronavirus disease 2019 atau Covid-19 dan alat pelindung diri untuk tenaga medis, Jumat (27/3/2020). Alat itu dibagikan untuk 30 rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
”Rapid test akan mulai dilakukan untuk orang yang berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) dan orang yang ada kontak dengan PDP serta tenaga medis yang memiliki gejala,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana melalui video telekonferensi di Bandar Lampung, Jumat sore.
Menurut dia, Lampung menerima 2.400 alat tes cepat Covid-19 dan 2.000 paket alat pelindung diri (APD) dari pemerintah pusat. Terdapat pula 55.000 lembar masker bagi tenaga medis. Selain itu, Lampung juga mendapat bantuan 60 paket APD dari pihak swasta.
Hingga Jumat sore, jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung berjumlah empat orang. Adapun PDP berjumlah 13 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 431 orang.
Reihana mengungkapkan, belum ditemukan kasus penularan lokal Covid-19. Empat pasien yang positif diketahui memiliki perjalanan ke luar kota dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Pasien 01 di Lampung diduga terpapar Covid-19 saat mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, dan pasien 02 terpapar saat mengikuti kegiatan di Yogyakarta. Adapun pasien 03 diduga terpapar virus korona setelah berkontak dengan warga negara asing. Sementara pasien 04 diketahui baru saja mengikuti kegiatan seminar di Jakarta.
Rasionalisasi anggaran
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, jumlah bantuan itu masih tahap awal. Pemerintah akan terus memberikan bantuan alat yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 di Lampung.
Ia menekankan, bupati dan wali kota di Lampung diminta melakukan rasionalisasi anggaran untuk menyediakan APD untuk tenaga medis di daerah. Dia juga menginstruksikan agar anggaran dana desa dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di tingkat desa.
”Tentunya dana yang dikeluarkan harus proporsional, berapa penduduknya, dan apa yang harus dibeli. Paling tidak masker dan untuk cuci tangan sehingga ada kesigapan desa,” katanya.
Ia juga berharap semua pihak ikut bergotong royong untuk menghadapi Covid-19 di Lampung. Warga Lampung diminta disiplin menerapkan physical distancing (menjaga jarak fisik).