Angka Covid-19 Belum Turun, Kaltim Perpanjang Masa Belajar di Rumah
Pandemi Covid belum mereda, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memperpanjang masa belajar di rumah untuk siswa.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memperpanjang masa belajar di rumah untuk peserta didik anak usia dini sampai jenjang sekolah menengah atas. Hal ini dilakukan untuk menekan angka penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
Pemerintah Provinsi Kaltim semula menetapkan masa belajar di rumah pada 16-26 Maret 2020. Namun, karena Covid-19 masih mewabah, masa belajar di rumah diperpanjang sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
Hingga Jumat (27/3/2020) pukul 17.00 Wita, jumlah pasien positif Covid-19 di Kaltim tercatat 11 orang. Dari jumlah itu, belum ada yang dinyatakan sembuh meskipun keadaan pasien dikabarkan semakin membaik. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) yang diobservasi di rumah sakit sebanyak 70 orang. Jumlah orang dalam pemantauan yang diobservasi di rumah masing-masing sebanyak 2.233 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, untuk membantu program pemerintah mengurangi penyebaran virus korona jenis baru (SARS-CoV-2), masa belajar di rumah diperpanjang sampai kondisinya memungkinkan. ”Kegiatan belajar tetap dilakukan melalui daring. Kami minta orangtua tetap sabar dan berperan aktif memantau anak selama belajar di rumah,” kata Anwar ketika dihubungi.
Di tingkat kota dan kabupaten, dinas pendidikan memberikan beberapa inovasi agar pembelajaran tetap bisa berjalan dan dipraktikkan di rumah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, setiap orangtua dan wali murid sudah tergabung dalam grup Whatssap dengan guru.
Selain itu, pelajaran juga difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup untuk setiap pelajaran, salah satunya informasi mengenai Covid-19. ”Materi pandemi Covid-19 merupakan bagian yang perlu dipelajari. Mulai dari sejarah, bagaimana penularannya, dan bagaimana upaya pencegahannya. Itu agar anak-anak dan orangtua bisa berupaya mempraktikkan dalam kehidupan ketika masa pandemi ini,” kata Asli.
Materi pandemi Covid-19 merupakan bagian yang perlu dipelajari. Mulai dari sejarah, bagaimana penularannya, dan bagaimana upaya pencegahannya.
Untuk peserta didik tingkat PAUD, guru diharapkan mampu berkomunikasi kepada orangtua dengan baik agar anak tetap belajar dan bermain di sekitar rumah. Orangtua diharapkan mampu mendampingi anak bermain di sekitar rumah dengan tetap menjaga jarak fisik dengan orang lain.
Mahasiswa yang merantau dan kuliah di luar Kalimantan Timur juga diharapkan tidak pulang dulu sampai kondisi dinyatakan aman oleh pemerintah. Berdasarkan pemantauan Dinas Kesehatan Kaltim, penularan Covid-19 masih dari luar daerah. Jika terjadi perpindahan orang dalam jumlah besar, ditakutkan hal itu akan mempersulit pemantauan pembawa virus.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan, saat ini belum ada penularan dari orang ke orang yang terjadi di Kaltim. Meski demikian, itu bukan jaminan orang yang datang dari luar daerah tidak membawa virus meski tidak memiliki gejala.
Pembawa virus belum tentu mengalami gejala karena daya tahan tubuhnya baik. Namun, virus yang ia bawa berpotensi menular kepada orang lain di sekitarnya. Ini akan menambah beban tenaga medis mengingat jumlah alat pelindung diri yang didatangkan dari pemerintah pusat ke Kaltim diperkirakan habis digunakan dalam 10 hari ke depan.
Berkaca dari pasien positif Covid-19 di Balikpapan, seorang pasien dikonfirmasi positif Covid-19 meskipun tidak mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, suhu tubuh tinggi, dan demam. ”Untuk itu, mari konsisten jaga jarak fisik dan jika tidak mendesak, beraktivitas di rumah saja. Jangan bepergian dulu,” kata Andi.