Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini bersiap untuk mengawasi pemudik yang tahun ini diprediksi akan datang lebih cepat, baik pada pemudik yang datang menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini bersiap untuk mengawasi pemudik yang tahun ini diprediksi akan datang lebih cepat. Pengawasan dan perlakuan khusus ini akan diberlakukan baik pada pemudik yang datang menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Penanggung Jawab Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Joko Budiyono, mengatakan, para pemudik yang datang menggunakan angkutan umum bus nantinya akan diturunkan di satu tempat, yaitu di terminal. Selanjutnya mereka akan diperiksa kesehatan dan suhu tubuhnya.
Tidak boleh ke mana-mana lagi. Pemudik yang sakit harus tinggal di rumah selama 14 hari dan diawasi oleh ketua dan lingkungan RT/RW (Joko Bugiyono)
Jika setelah diukur suhu tubuh ada penumpang yang kurang sehat, bersuhu tubuh tinggi atau demam, pihak keluarga harus memastikan bahwa yang bersangkutan harus diisolasi di rumah selama 14 hari.
”Tidak boleh ke mana-mana lagi. Pemudik yang sakit harus tinggal di rumah selama 14 hari dan diawasi oleh ketua dan lingkungan RT/RW,” ujarnya, Sabtu (28/3/2020).
Saat ini, kata Joko, Pemerintah Kota Magelang sudah berkoordinasi dengan agen-agen bus untuk mendata penumpang yang datang dari Jakarta serta meminta RT/RW dan kelurahan untuk mendata warganya yang bekerja di luar kota. Dari hasil pendataan tersebut nantinya akan diperoleh data estimasi penduduk yang menjadi bahan pertimbangan dalam upaya penanganan pemudik.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Singgih Indri Pranggana mengatakan, ketika arus kedatangan pemudik sudah mulai terlihat, pihaknya berencana menyemprot semua kendaraan yang masuk ke Kota Magelang dengan cairan disinfektan.
”Kami akan berkoordinasi dengan SMK, nantinya mereka akan membuat alat penyemprot disinfektan yang dalam menyemprot kendaraan secara massal,” ujarnya.
Agar sterilisasi bisa berlangsung menyeluruh hingga ke bagian dalam, sebelum penyemprotan, pengemudi juga akan diminta untuk membuka semua jendela.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, kedatangan pemudik memang tidak bisa ditolak. Meski demikian, demi mencegah risiko terjadinya penularan Covid1-9, dia meminta agar pemudik mengurungkan niatnya untuk mudik, datang ke Magelang, tahun ini.
”Tahun ini, kami berharap tidak ada kedatangan pemudik, terutama mereka yang datang dari daerah zona merah Covid-19 seperti Jakarta,” ujarnya.
Arus kedatangan pemudik diperkirakan mulai mengalir masuk pada minggu depan. Sejauh ini, menurut dia, Pemerintah Kota Magelang mendapatkan informasi dari warga bahwa sejumlah kerabat yang tinggal di luar kota berkirim pesan mengabarkan mereka akan mudik lebih cepat tahun ini.
Di luar masalah ada atau tidaknya pemudik, Sigit juga terus mengingatkan warga Kota Magelang untuk terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Setiap orang diminta untuk tidak lupa mencuci tangan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar rumah.
”Kita harus selalu siaga dan berupaya seoptimal mungkin melakukan pencegahan karena pada dasarnya ketahanan tubuh setiap orang berbeda-beda,” ujarnya.