196 Ruang Isolasi Tambahan di Kota Semarang Segera Dioperasikan
Rumah dinas Wali Kota Semarang dan Gedung Diklat Pemkot Semarang menjadi dua tempat yang difungsikan sebagai tempat isolasi tambahan untuk antisipasi penanganan Covid-19.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Rumah dinas Wali Kota Semarang dan Gedung Diklat Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, akan beroperasi sebagai tempat isolasi penanganan Covid-19 mulai Senin (30/3/2020). Total ada 196 ruangan yang disiapkan untuk menampung pasien.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu (29/3/2020), mengatakan, pengoperasian tempat isolasi yang dilengkapi tempat tidur dan peralatan medis itu sesuai target. Di rumah dinas wali kota, total terdapat 100 ruangan, sedangkan di gedung diklat disiapkan 96 ruangan.
”Rumah dinas, sebanyak 94 ruangan akan dipakai pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan sisanya, enam ruangan, untuk pasien yang positif. Sementara diklat diperuntukkan bagi orang dalam pemantauan (ODP). Apabila kemudian diketahui positif, juga akan dirawat hingga sembuh,” kata Hendrar.
Di kedua tempat isolasi itu disiapkan tenaga medis masing-masing 36 perawat dan 16 dokter.
Gedung Diklat Pemkot Semarang berjarak 500 meter dari RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN). Dengan demikian, apabila kondisinya memburuk, pasien bisa segera dibawa ke RSWN.
Hendrar menuturkan, di kedua tempat isolasi itu disiapkan tenaga medis masing-masing 36 perawat dan 16 dokter. ”Di rumah dinas, (tenaga medis) akan dikoordinasi dinas kesehatan kota, sedangkan di diklat akan di-backup oleh RSWN,” ujarnya.
Antisipasi Covid-19 di Kota Semarang juga dilakukan dengan penutupan lima ruas jalan protokol pada pukul 18.00-06.00 mulai Minggu. Ruas itu meliputi Jalan Pandanaran (Tugu Muda-Simpang Lima), Jalan Pemuda (Tugu Muda-Mal Paragon), Jalan Gajah Mada (Simpang Lima-Simpang Gendingan), Jalan Pahlawan (Simpang Lima-Air Mancur), dan Jalan Ahmad Yani (Simpang Lima-RRI).
”Berkoordinasi dengan polrestabes, penutupan mulai hari ini (Minggu) pukul 18.00-06.00. Ini untuk mengurangi aktivitas warga yang berkeliling-keliling Semarang. Dilihat dulu selama seminggu, kalau tak ada perubahan (masih ramai), bukan tak mungkin menjadi 24 jam,” kata Hendrar.
Di Kabupaten Blora, pemerintah kabupaten menyiapkan Klinik Bakti Padma di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, untuk dijadikan tempat karantina ODP Covid-19. Sosialisasi klinik berkapasitas 30 ruangan itu juga telah dilakukan kepada masyarakat sekitar.
”(Dalam penanganan Covid-19) Yang utama tetap rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Klinik ini hanya untuk antisipasi atau jaga-jaga jika semua sudah tidak bisa menampung. Semoga saja Blora tetap aman,” ucap Bupati Blora Djoko Nugroho.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto mengatakan, RSUD Blora dan Cepu masing-masing menyiapkan lima ruang karantina dan isolasi. Sejumlah RS swasta hanya mampu menyediakan 2-3 unit sehingga pihaknya perlu menyiapkan alternatif lain.
”(Klinik Bakti Padma) Mampu menampung hingga 30 pasien. Namun, tentunya kita berharap Blora tetap aman dari Covid-19 sehingga tak ada yang menempati klinik ini,” kata Lilik.
Ia pun mengimbau warga untuk tidak panik serta mengutamakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat itu, antara lain, mencakup asupan gizi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan selalu cuci tangan memakai sabun.
Hingga Minggu (29/3/2020) pukul 16.00, tercatat ada 63 kasus positif akumulatif di Jateng dengan rincian 54 orang dirawat, 2 orang sembuh, dan 7 orang meninggal. Adapun jumlah PDP dirawat sebanyak 357 orang dan ODP 7.028 orang.