Sektor pariwisata di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mulai terdampak wabah Covid-19. Beberapa hotel besar tutup, sebagian lagi tak ada pengunjung.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Sektor pariwisata di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mulai terdampak wabah Covid-19. Beberapa hotel besar tutup, sebagian lagi tak ada pengunjung. Tak hanya hotel, dua taman nasional juga ditutup dari kunjungan luar dan dalam negeri.
Hingga kini di Kalimantan Tengah terdapat sekitar 10 orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi coronavirus disease-2019 (Covid-19). Dua orang dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani dua kali uji laboratorium dengan hasil negatif.
Dari data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kalteng, hingga Rabu (1/4/2020), total terdapat 608 orang dalam pemantauan dan 34 pasien dalam pengawasan. Mereka tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota dari total 14 kabupaten/kota di provinsi itu.
Di Indonesia, data dari sumber yang sama menunjukkan jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 1.677 orang atau bertambah 149 orang. Setiap hari, penambahan kasus mencapai ratusan orang.
Hal itu berdampak ke seluruh aspek, termasuk sektor pariwisata dan kunjungan hotel di Kalteng. Banyak orang yang tidak pergi berlibur atau bekerja di rumah membuat hotel-hotel dan penginapan sepi.
Manajer Hotel Amaris Kota Palangkaraya Andi Febriyoko mengungkapkan, pihaknya masih membuka kunjungan karena bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan untuk akomodasi pilot dan pramugari. Sementara kunjungan wisatawan atau kunjungan kerja sudah tidak ada lagi setidaknya dalam satu minggu belakangan.
Tamu personal, korporasi, dan acara pemerintahan sudah tidak ada lagi.
Penurunan itu, menurut Andi, mencapai 70 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama pada bulan Maret. Ia menjelaskan, sebagian besar pengunjung di hotelnya berasal dari Surabaya, Jakarta, dan kota-kota sekitar Palangkaraya. Namun, karena ada imbauan untuk membatasi aktivitas di luar rumah, hotelnya pun sepi.
”Tamu personal, korporasi, dan acara pemerintahan sudah tidak ada lagi. Meskipun begitu, kami masih operasional karena bandara masih beroperasi,” ungkap Andi.
Manajer Marketing dan Komunikasi Hotel Aquarius Henny Purworini mengatakan, pihaknya menutup sementara aktivitas perhotelan, termasuk tempat hiburan malam, hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil atas inisiatif pihak manajemen hotel.
”Ini lebih kepada keselamatan juga antisipasi dan pencegahan penyebaran virus korona di kalangan pegawai serta tamu,” kata Henny.
Selain hotel berbintang, kunjungan tamu yang terus menurun juga berdampak kepada hotel nonbintang. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, jumlah tamu yang menginap di hotel nonbintang di Kalteng pada Maret 2020 menurun 8 persen dari bulan sebelumnya, yakni dari 69.861 orang menjadi 64.272 orang.
”Semua sektor akan terdampak karena munculnya virus mematikan ini. Sektor perhotelan, juga pariwisata, jadi salah satu yang terdampak di samping sektor ekspor-impor,” ungkap Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri.
Data yang dikumpulkan BPS untuk bulan Maret belum semua terkumpul, tetapi gejala penurunan akan terus terjadi hingga penyebaran wabah mematikan itu selesai ditangani. Selama ini, sektor wisata di Kalimantan Tengah memang mengalami penurunan sejak banyak negara mulai membatasi bepergian.
Terdapat dua lokasi yang selama ini menjadi tumpuan sektor wisata, yakni Taman Nasional Sebangau dan Taman Nasional Tanjung Puting. Keduanya kini ditutup sementara.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri, dua lokasi tersebut selama ini banyak dikunjungi turis mancanegara dan lokal. Tak hanya itu, para peneliti juga keluar masuk wilayah tersebut. ”Kami memang mencegah agar turis asing tidak masuk dulu di Kalteng. Karena itu, dua lokasi tersebut untuk sementara ditutup sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran wabah ini,” ungkap Fahrizal.
Fahrizal menyadari akan terjadi kerugian besar dengan menutup lokasi wisata yang paling banyak dikunjungi turis. Namun, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Kalteng, pihaknya akan mengambil semua risiko itu. ”Tim gugus tugas juga sudah bekerja sebaik mungkin agar wabah bisa cepat tertangani,” katanya.