Stok Darah Menipis, PMI Gencarkan Kerja Sama dengan Instansi
PMI Kabupaten Malang dan Blitar, Jawa Timur, menggencarkan kerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mengumpulkan darah yang stoknya sekarang kian menipis.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang dan Blitar, Jawa Timur, menggencarkan kerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mengumpulkan darah yang stoknya sekarang kian menipis. Sebulan terakhir, masyarakat umum terkendala dalam mendonorkan darahnya lantaran kebijakan jaga jarak fisik dan libur sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19.
Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilianto, Rabu (1/4/2020), mengatakan, stok darah di tempatnya tinggal sedikit. Ia mencontohkan, whole blood golongan darah AB tinggal lima kantong. Sementara untuk golongan A, B, dan O masih ada 30-60 kantong. Padahal, biasanya ada stok ratusan kantong dari berbagai golongan darah yang tersedia setiap hari.
Menurut Aprilianto, stok yang ada saat ini diperkirakan hanya cukup untuk beberapa hari ke depan jika tidak ada tambahan darah baru. ”Oleh karena itu, kami memaksimalkan (donor) aparatur sipil pemerintah, TNI, dan Polri. Kebetulan ada surat dari PMI Provinsi Jawa Timur ke kesatuan-kesatuan (TNI yang ada di Malang) sehingga kami tinggal menindaklanjuti,” ujarnya.
Upaya itu membuahkan titik terang. Menurut Aprilianto, sudah ada beberapa kesatuan TNI dan Polri, seperti komando distrik militer dan kepolisian resor, yang siap melaksanakan kegiatan donor darah bagi anggotanya. Aparatur sipil pemerintah kabupaten juga telah mengajukan jadwal donor.
Selama ini, dalam kondisi normal, PMI Kabupaten Malang biasa mendapatkan 24.000-25.000 kantong darah dalam setahun atau sekitar 2.000 kantong per bulan. Angka ini diperkirakan bakal turun sampai 50 persen akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
Aprilianto menyebutkan, pihaknya biasanya mendapatkan darah dari pelajar dan masyarakat umum. Ia mencontohkan, karyawan Pabrik Gula Kebon Agung yang biasanya mendonorkan darah jelang musim giling saat ini terpaksa meniadakan kegiatan itu dengan alasan menghindari penularan Covid-19. ”Padahal, dari situ biasanya diperoleh 400-500 kantong darah,” ucapnya.
Hal senada dialami PMI Kabupaten Blitar. Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Blitar Christine Indrawaty mencontohkan, stok darah whole blood di tempatnya tinggal 87 kantong. Jumlah ini hanya cukup untuk tiga hari ke depan.
Namun, setelah ada pemberitaan di media, jumlah darah mulai bertambah. Sampai Selasa (31/3/2020), stok darah di PMI Kabupaten Blitar bertambah menjadi 123 kantong. ”Syukurlah, sekarang mulai bertambah. Ada juga karyawan rumah sakit yang berdonor,” ujarnya.
Menurut Christine, penurunan jumlah donor mulai terasa sejak ada kebijakan bekerja dari rumah. Saat itu, kepala desa sampai tingkat kecamatan menyosialisasikan agar masyarakat tidak berkumpul dan melakukan aktivitas yang banyak menyedot orang.
Akibatnya, kegiatan donor darah yang sudah terjadwal juga ikut batal. ”PMI Kabupaten Blitar biasanya mendapatkan 800 kantong dalam sebulan. Kebutuhan darah juga segitu jumlahnya,” katanya.
Untuk antisipasi selama beberapa waktu ke depan agar pasokan darah ke PMI tetap terjaga, ujarnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan beberapa kelompok masyarakat yang berpotensi untuk mendonorkan darah.
”Mereka kami dekati. Namun, para donor diberi jadwal agar tidak berkumpul di waktu yang sama. Bagaimana jarak kedatangan setiap donor juga dijaga. Kami pun banyak mengimbau masyarakat melalui media sosial supaya mereka mau berdonor datang ke PMI,” katanya.