Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Barat bertambah 1 orang, Kamis (2/4/2020). Untuk mendukung pencegahan penyebaran Covid-19, ASN di Kota Singkawang menyisihkan penghasilan mereka,
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kasus pasien dalam pengawasan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Barat bertambah 1 orang, Kamis (2/4/2020). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Kalbar mencapai 10 kasus.
Dari 10 kasus itu, 2 kasus di antaranya dinyatakan sembuh, 2 kasus telah meninggal dunia, dan 6 kasus masih diisolasi di sejumlah rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Kamis (2/4) pagi, mengatakan, warga yang berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terkonfirmasi Covid-19 tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 39 tahun. Pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam, Ketapang, sejak 22 Maret.
”Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Bogor, Jawa Barat, pada 21-29 Februari. Kemudian, pasien pulang ke Ketapang dan kembali ke salah satu kecamatan asal pasien, lalu demam, batuk dan pilek,” ungkap Harisson.
Pasien pernah dirawat di salah satu puskesmas di Ketapang. Karena kondisi pasien tidak membaik, pasien lalu dibawa ke RSUD Agoesdjam, Ketapang, pada 22 Maret dan dirawat di sana. Pasien saat ini dilaporkan dalam keadaan baik secara klinis dan hampir sehat.
”Bahkan, bisa dikatakan sehat. Semua orang yang kontak erat dengan pasien tersebut agar menghubungi puskesmas atau dinas kesehatan untuk diperiksa kesehatannya juga,” ujar Harisson.
Tes cepat
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar juga telah melakukan tes cepat (rapid test) terhadap beberapa orang. Pelaksanaan tes cepat sudah dilakukan kepada dua orang, yaitu perempuan 58 tahun di Pontianak. Berdasarkan hasil tes cepat itu, ia positif Covid-19 dan sekarang dirawat di RSUD Soedarso.
”Pasien ini sempat mengikuti acara keagamaan di salah satu wilayah di Kalbar beberapa waktu lalu. Ia juga pernah kontak erat dengan salah satu pasien positif Covid-19 yang beberapa waktu lalu telah meninggal dunia. Pasien yang berdasarkan tes cepat positif Covid-19 itu secara klinis juga menunjukkan perbaikan,” ujarnya.
Hasil tes cepat juga dilakukan terhadap seorang perempuan 54 tahun di Pontianak. Hasilnya, positif Covid-19. Perempuan tersebut merupakan aparatur sipil negara (ASN) di salah satu perangkat daerah Provinsi Kalbar. Ia pernah melakukan perjalanan dinas ke Depok, Jawa Barat, tanggal 2-4 Maret.
Pekan ini, pasien mengeluh demam, batuk, dan pilek. Ia lalu berobat ke dokter dan sempat dirawat di rumah karena anaknya seorang paramedis. Saat ini, pasien sedang dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, Pontianak. Kondisinya juga menunjukkan perbaikan secara klinis.
Pontianak telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal atau telah terjadi penularan antarpenduduk.
Terhadap dua orang yang berdasarkan hasil tes cepat dinyatakan positif Covid-19 tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar tetap mengambil sampel spesimen untuk dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di Jakarta. ”Tes cepat ini mempunyai ketepatan diagnosis sekitar 70 persen. Meskipun hasilnya berdasarkan tes cepat positif Covid-19, yang bersangkutan tetap harus diambil sampel spesimennya,” kata Harisson.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar terus menelusuri pihak-pihak yang kontak erat dengan orang-orang tersebut. Harisson berharap masyarakat terus waspada karena Pontianak telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal atau telah terjadi penularan antarpenduduk.
Masyarakat diminta tetap di rumah dan beribadah di rumah. Sebab, sekarang tidak diketahui siapa saja yang telah tertular dan di mana saja virus menempel. Warga diminta keluar rumah hanya untuk hal-hal yang penting.
Dinas Kesehatan Kalbar juga terus mengingatkan agar warga menjaga jarak dengan orang lain berkisar 1 meter-2 meter dan mencuci tangan sesering mungkin sebelum menyentuh wajah. Selain itu, warga diminta menggunakan masker apabila batuk dan pilek.
Warga juga diminta melakukan disinfeksi rumah dan halaman secara mandiri menggunakan klorin. Klorin terdapat pada cairan pemutih pakaian. Warga juga terus diingatkan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Sisihkan penghasilan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Singkawang Sumastro melalui surat edaran pada 31 Maret menghimau semua ASN di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang (kecuali ASN pada unit pelaksana teknis puskesmas) untuk berpartisipasi mengantasi pandemi Covid-19 dengan menyumbangkan sebagian penghasilannya.
Sebagai contoh, esselon II/a sebesar Rp 750.000, esselon II/b Rp 500.000, esselon III/a Rp 300.000, esselon II/b Rp 250.000, esselon IV/a Rp 200.000 dan esselon IV/b Rp 150.000. Kemudian, untuk pelaksana fungsional golongan IV Rp 100.000, golongan III Rp 75.000 dan golongan II Rp 50.000.
Adapun untuk auditor/pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ahli madya Rp 250.000, ahli muda Rp 200.000 dan ahli pertama Rp 200.000. Partisipasi itu dikumpulkan paling lambat 13 April.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menuturkan, sumbangan itu merupakan bentuk solidaritas dari ASN dan Korpri. Semua dana yang didapatkan akan digunakan untuk kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Dana diprioritaskan untuk hal yang terpenting, misalnya penyediaan peralatan, termasuk alat pelindung diri, obat yang diperlukan, dan kebutuhan untuk masyarakat miskin yang terdampak.
Dari sisi anggaran pemerintah, dana pencegahan Covid-19 juga dikumpulkan melalui pemangkasan biaya perjalanan dinas dan rapat-rapat yang memerlukan banyak orang. Surat edaran terkait dengan hal itu sudah dikirim ke organisasi perangkat daerah.