DPRD Papua mengusulkan penundaan PON XX terkait pandemi Covid-19. Sejumlah arena belum selesai dibangun.
Oleh
FABIO LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua segera mengusulkan penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-XX pada bulan Oktober mendatang. Sebab, pelaksanaan ajang olahraga empat tahunan ini dinilai tidak akan berjalan optimal di tengah pandemi virus korona jenis baru.
Hal ini disampaikan Ketua DPR Provinsi Papua John Banua Rouw saat dihubungi Kompas dari Jayapura, Jumat (3/4/2020).
John mengatakan, pihaknya akan mengusulkan penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua kepada Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Terdapat sejumlah faktor penundaan PON menurut DPRD Papua, yakni tidak optimalnya persiapan seluruh kontingen olahraga di tengah pandemi virus korona, pembangunan sejumlah arena juga terhambat karena tak bisa hadirnya tenaga ahli dari luar negara, dan demi mencegah penyebaran virus di tengah para atlet.
”Kami mengusulkan ke pusat agar pelaksanaan PON ke-XX ditunda hingga tahun depan. Jadi, usulan ini bukan untuk membatalkan pelaksanaan PON di Papua,” kata John.
Ia menuturkan, DPRD Papua akan berkoordinasi dengan Pemprov Papua untuk mengusulkan anggaran yang lebih fokus kepada penanganan virus korona di Papua. Sebab, Papua masih menghadapi sejumlah masalah, seperti minimnya alat pelindung diri bagi tenaga dokter dan perawat serta alat kesehatan seperti ventilator.
”Dengan adanya penundaan PON, kami akan menyediakan anggaran terkait penanganan virus korona, fasilitas kesehatan, dan bantuan bagi pelaku usaha mikro yang terdampak pascakebijakan pembatasan sosial,” kata John.
Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional ke-XX Papua Yunus Wonda mengatakan, pihaknya telah mendapatkan banyak usulan bahwa pelaksanaan PON di Papua harus ditunda karena meningkatnya kasus virus korona di Indonesia, khususnya di Papua.
”PON merupakan agenda nasional. Karena itu, hanya Presiden Jokowi yang bisa mengeluarkan keputusan untuk menunda sementara pelaksanaan PON di Papua,” kata Yunus.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana dan Pemukiman Wilayah 2 Papua Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Anggoro Putro saat dihubungi mengatakan, pembangunan seluruh arena PON tetap berjalan hingga awal bulan ini.
Diketahui, Kementerian PUPR membangun sejumlah arena PON di Jayapura, yakni akuatik, hoki, kriket, istora, sepatu roda, panahan, dan dayung. Progres pembangunan fisik arena akuatik telah mencapai 85 persen, pembangunan istora 82 persen, arena hoki dan kriket mencapai 93 persen.
Kami belum bisa mendatangkan lima tenaga sertifikasi arena akuatik dari Spanyol. Mereka terkendala karena adanya larangan bepergian akibat pandemi korona.
Sementara pembangunan tiga arena terbaru dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2020, yakni dayung, sepatu roda, dan panahan, sejak awal Maret lalu baru mencapai 0,41 persen.
”Kami belum bisa mendatangkan lima tenaga sertifikasi arena akuatik dari Spanyol. Mereka terkendala karena adanya larangan bepergian akibat pandemi korona,” kata Anggoro.
Menurut rencana, sebanyak 37 cabang olahraga dipertandingkan dalam pelaksanaan PON XX di Papua pada 20 Oktober hingga 2 November 2020. Tempat pelaksanaan ajang ini di empat daerah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Berdasarkan data Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, hingga Kamis kemarin, total sebanyak 13 kasus positif korona di Papua yang tersebar di empat daerah pelaksanaan PON XX tersebut. (FLO)