Satu pasien positif virus korona jenis baru di Kabupaten Mimika meninggal dunia pada Jumat (3/4/2020) pukul 20.55 WIT. Hal ini merupakan kasus kematian pasien positif Covid-19 pertama di Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Satu pasien positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Mimika meninggal dunia pada Jumat (3/4/2020) pukul 20.55 WIT. Hal ini merupakan kasus kematian pasien positif yang pertama di Papua.
Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, Silwanus Sumule, di Jayapura, ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
Ia menuturkan, pasien positif Covid-19 sebelumnya dirawat di ruang isolasi salah satu rumah sakit di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, sejak 28 Maret 2020.
”Tim medis telah berupaya maksimal selama merawat pasien tersebut dan juga memberikannya alat bantu pernapasan atau ventilator. Namun, Tuhan berkehendak lain,” ujar Silwanus.
Silwanus mengimbau masyarakat Papua agar turut membantu tenaga medis dengan menjalankan kebijakan pembatasan sosial, yakni menghentikan aktivitas di luar rumah dan tidak berkumpul dengan jumlah orang yang banyak.
Tim medis telah berupaya maksimal selama merawat pasien tersebut dan juga memberikannya alat bantu pernapasan atau ventilator. Namun, Tuhan berkehendak lain.
Diketahui akumulasi kasus positif virus korona hingga Jumat ini telah mencapai sebanyak 16 orang. Adapun persebaran akumulasi 16 kasus positif korona ini di sejumlah daerah, yakni Kota Jayapura sembilan orang, Kabupaten Merauke dua orang, Kabupaten Jayapura dua orang, dan Kabupaten Mimika tiga orang.
Dari 16 kasus ini, sebanyak 12 orang masih menjalani perawatan, satu orang meninggal dunia, dan tiga orang lainnya telah sembuh. Tiga orang yang sembuh itu, di Kota Jayapura satu orang dan Kabupaten Merauke dua orang.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Papua sebanyak 6.723 orang, sedangkan pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 45 orang.
”Kami berharap masyarakat Papua menjadi garda terdepan untuk menghentikan penyebaran virus korona. Para tenaga medis hanya berperan sebagai penjaga garis pertahanan terakhir,” ujarnya.
Silwanus pun memaparkan, sebanyak 60 persen dari 7.200 alat rapid test atau tes cepat Covid-19 telah terdistribusikan ke sejumlah kabupaten di Papua. Sementara 40 persen alat rapid test belum dikirim karena masalah ketersediaan sarana transportasi udara.
”Kami akan mengupayakan agar seluruh rapid test segera tersalurkan ke semua rumah sakit rujukan penanganan kasus korona di Papua dalam waktu cepat,” ujar Silwanus.
Ia menambahkan, total sebanyak 27 kabupaten dan satu kota di Papua yang telah melaporkan informasi terkini tentang ODP, PDP, dan positif Covid-19 di daerahnya.
”Hanya Kabupaten Deiyai yang belum melaporkan perkembangan jumlah ODP, PDP, dan positif korona hingga kini. Kami masih berupaya menjalin komunikasi dengan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, semua polres di Papua telah diterjunkan untuk melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan dan menertibkan warga yang masih beraktivitas di luar rumah.