Warga Medan yang Berada di Jakarta Diminta Menunda Mudik
Penyebaran Covid-19 di Sumut terus meningkat. Pemerintah Kota Medan mengimbau perantau yang berada di Jakarta dan sekitarnya tidak mudik dulu ke Medan sampai pandemi Covid-19 reda.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Medan mengimbau warganya yang berada di Jakarta dan sekitarnya tidak mudik dulu ke Medan sampai pandemi Covid-19 reda. Penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara terus meningkat dengan jumlah pasien positif mencapai 36 orang dan pasien dalam pengawasan 95 orang pada Jumat (3/4/2020).
”Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, kami bermohon dan berharap sekali kepada warga yang saat ini sedang berada di Jakarta dan sekitarnya, jangan dulu pulang ke Medan,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
Akhyar mengatakan, hampir seluruh pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Medan mempunyai riwayat perjalanan ke Jakarta dan sekitarnya. Karena itu, menghentikan sementara mudik dari Jakarta ke Medan bisa memutus rantai penularan Covid-19 di Sumut.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Mayor (kes) dr Whiko Irwan mengatakan, peningkatan penyebaran Covid-19 di Sumut masih terus terjadi, khususnya di Kota Medan dan sekitarnya.
Dibandingkan dengan hari sebelumnya, jumlah pasien positif di Medan bertambah dari 30 menjadi 36 orang pada Jumat (3/4/2020). Jumlah PDP juga bertambah dari 88 menjadi 95 orang. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menurun dari 2.970 menjadi 2.969 orang karena ada yang sudah menyelesaikan masa karantina 14 hari.
Whiko mengatakan, jumlah ODP di Sumut masih cukup tinggi. Mereka pun memperkirakan jumlah PDP yang harus dirawat di rumah sakit bisa meningkat signifikan. Karena itu, lima rumah sakit rujukan di Sumut saat ini dalam posisi siaga, yakni RSUP H Adam Malik (Medan), RSUD Kabanjahe (Karo), RSUD Djasamen Saragih (Pematangsiantar), RSUD Tarutung (Tapanuli Utara), dan RSUD Padangsidimpuan.
Selain itu, kata Whiko, mereka juga menyiapkan rumah sakit rujukan evakuasi utama jika ada lonjakan jumlah pasien yang harus dirawat, antara lain RS Martha Friska (Medan), RS dr GL Tobing (Deli Serdang), RS H Abdul Manan Simatupang (Asahan), dan RSUD Gunungsitoli (Nias).
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, kami bermohon dan berharap sekali kepada warga yang saat ini sedang berada di Jakarta dan sekitarnya, jangan dulu pulang ke Medan.
Whiko mengatakan, pemerintah juga terus mengimbau masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial. Beberapa pusat perbelanjaan, toko, rumah makan, kafe, dan restoran pun sudah mulai tutup. Keramaian di pusat Kota Medan pun sudah berkurang.
Sementara itu, Ketua Himpunan Masyarakat Nias Indonesia Sumut Turunan Gulo mengatakan, mereka melihat kesiapan pemerintah menangani Covid-19 di Kepulauan Nias masih sangat minim.
”Kami meminta pemerintah menyiapkan rumah sakit rujukan yang memadai di Kepulauan Nias. Ini sangat penting karena Nias terpisah jauh dari daratan Sumut,” ujarnya.
Menurut Turunan, pemerintah baru mengirim alat pelindung diri ke Nias. Namun, hingga kini belum ada alat tes cepat di daerah tersebut.