Masyarakat Kota Medan, Sumatera Utara, belum terbiasa belanja bahan pokok secara online di tengah pandemi Covid-19. Sebagian besar warga masih tetap memilih berbelanja di pasar dan supermarket.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN,KOMPAS – Masyarakat Kota Medan, Sumatera Utara, belum terbiasa belanja bahan pokok secara online di tengah pandemi Covid-19. Sebagian besar warga masih tetap memilih berbelanja di pasar dan supermarket.Perum Bulog yang membuka layanan penjualan beras secara online, misalnya, hanya bisa menjual 200 kilogram beras per hari.
“Penjualan beras secara online belum cukup diminati masyarakat di Kota Medan. Kemungkinan karena masyarakat belum terbiasa belanja bahan pokok secara online dan sosialisasi ke masyarakat juga masih minim,” kata Kepala Cabang Perum Bulog Medan Ade Mulyani, ketika dihubungi dari Medan, Senin (6/4/2020).
Ade mengajak masyarakat memanfaatkan layanan penjualan beras secara online yang disediakan oleh Bulog untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah. Bulog menyediakan beras dengan kemasan 5 kilogram (kg), 4 kg, dan 1 kg untuk beras khusus.
Layanan belanja daring sebenarnya sudah banyak ditawarkan pengusaha di Medan seperti belanja dapur online, smarco online, indofresh fish, dan sejumlah penyedia sayuran organik seperti arteri farm online atau natural organik. Pemesan bisa memesan melalui whatapps maupun laman website. Kebutuhan pangan sehari-hari yang ditawarkan berikut harganya dibagikan dari aplikasi whataps atau sudah ada di laman website.
Hanya saja barang harus dipesan sehari atau dua hari sebelumnya sebelum dikirimkan. Beberapa penyedia sayuran organik bahkan mensyaratkan pemesanan beberapa hari sebelum sayuran dipanen karena keterbatasan pasokan.
Heni, ibu rumah tangga warga Jalan Sunggal, Medan mengatakan sudah sering membeli pangan secara daring. Namun karena barang yang disediakan terbatas, ia tetap meminta asistennya belanja ke pasar atau supermarket. Jika sebelumnya belanja 2 hari sekali, saat pandemi Covid-19 terjadi, belanja dilakukan seminggu sekali. Pantauan Kompas supermarket dan pasar tradisional di Medan tetap ramai dikunjungi pembeli.
Sejauh ini stok beras di Medan aman. Menurut Ade stok beras di empat gudang Bulog di Medan masih aman dengan volume 32.000 ton. Dengan tingginya permintaan beras di tengah pandemi Covid-19 ini, stok tersebut diperkirakan mencukupi untuk tiga bulan ke depan. Bahkan, jika permintaan kembali normal bisa cukup hingga akhir tahun. Mereka juga kini menyediakan beras bantuan pemerintah untuk masyarakat.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, hasil pantauan mereka harga dan persediaan bahan pokok di Medan masih normal. “Namun, penurunan daya beli masyarakat sudah nyata terjadi karena banyak warga yang kehilangan pendapatan akibat Covid-19,” kata Akhyar.
Penurunan daya beli masyarakat sudah nyata terjadi karena banyak warga yang kehilangan pendapatan akibat Covid-19.
Untuk membantu masyarakat, kata Akhyar, Pemko Medan pun membagikan masing-masing 5 kg beras untuk 196.000 keluarga yang kehilangan pendapatan akibat pandemi Covid-19. Beras hanya dibagikan untuk keluarga yang kehilangan pendapatan seperti pedagang kecil, sopir, dan pekerja harian lepas lainnya. Penerima bantuan beras itu di luar peserta Program Keluarga Harapan yang akan mendapat bantuan pada 10 April ini.
Kerjasama pembelian daring justru telah dilakukan Gojek di Pekanbaru, Riau lewat layanan goshop. Regional Regional Corporate Affairs Manager Gojek untuk Sumatera Dian Lumbantoruan mengatakan terdapat 7 pasar tradisional dan dua pasar modern yang telah bekerjasama melayani pembelian daring dengan goshop dalam program yang diberi nama #dirumahaja. Program baru dimulai pekan lalu.
Kasus terus bertambah
Terkait jumlah kasus Covid-19 di Sumut, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan kasus positif bertambah dari 56 menjadi 57 orang, 37 di antaranya hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dan 20 tes cepat. “Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan yang dirawat di rumah sakit meningkat dari 122 menjadi 127 orang,” katanya.
Untuk memutus rantai penyebaran, kata Aris, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tetap di rumah dan tidak saling mengunjungi dengan orang lain. “Kami juga mengimbau agar warga menunda mudik sampai pandemi Covid-19 ini reda,” katanya.
Aris mengatakan, masyarakat yang harus keluar rumah diminta untuk memakai masker kain yang bisa dicuci. Masker tersebut bisa dipakai sampai empat jam. Menggunakan masker kain bisa menjaga agar tidak terkena percikan ludah atau droplet. Ia juga mengingatkan agar masker bedah dan N95 diprioritaskan untuk tenaga medis.