Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Selatan Blitar, Tak Ada Laporan Kerusakan
Gempa bermagnitudo 5,2 terjadi di selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa dan sejauh ini tak berpotensi memicu tsunami.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 5,2 terjadi pada jarak 150 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar atau sekitar 151 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020) pukul 15.02. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Sumber gempa sedalam 42 kilometer dan tak berpotensi tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofifika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Musripan mengatakan, setelah dilakukan pemutakhiran, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5 dengan kedalaman 42 kilometer tenggara Blitar. Gempa dirasakan di Karangkates sebesar II-III MMI, Nganjuk, dan Trenggalek masing-masing II MMI.
Getaran dirasakan nyata di dalam rumah oleh beberapa orang. Terasa getaran seperti ada truk lewat. (Musripan-Stasiun Geofisika Karangkates)
Gempa pertama diikuti gempa susulan bermagnitudo 4,7 dengan posisi 158 km tenggara Kabupaten Blitar pada pukul 15.49. Sumber gempa berada pada kedalaman 35 km.
”Getaran dirasakan nyata di dalam rumah oleh beberapa orang. Terasa getaran seperti ada truk lewat,” kata Musripan.
Dengan memperhatikan episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa yang terjadi kali ini merupakan gempa bumi dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust faul).
Getaran gempa dirasakan oleh Dwi Handoko Pawiro, Kepala Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, dan beberapa warga lainnya. Meski demikian, tidak ada warga yang panik. Serang merupakan salah satu desa yang berdekatan dengan pesisir selatan Blitar.
”Saya sedang naik kendaraan menuju Lodoyo dan merasakan goyangan,” kata Handoko ketika dihubungi dari Malang. Saat kejadian, kondisi cuaca di pesisir selatan Blitar mendung.
Jika mendapati ada bangunan retak, warga diimbau tidak beraktivitas di bawahnya.
Menurut Musripan, sejauh ini belum ada informasi terkait kerusakan akibat dampak gempa. Jika mendapati ada bangunan retak, pihaknya mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di bawahnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa.