Tiga Kali Uji Sampel Usap Negatif, Dua Pasien di Sulteng Sembuh
Berita gembira terkait penanganan Covid-19 berembus di Sulawesi Tengah dengan sembuhnya dua pasien positif yang selama ini dirawat di rumah sakit.
Oleh
videlis jemali
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Berita gembira terkait penanganan Covid-19 berembus di Sulawesi Tengah dengan sembuhnya dua pasien positif yang selama ini dirawat di rumah sakit. Kedua pasien awal yang terjangkit Covid-19 di provinsi itu pun sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
”Mereka sembuh dan pulang ke rumah untuk kembali bersosialisasi dengan warga lain berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan laboratorium dan analisis medis di rumah sakit yang merawat mereka,” kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Covid-19 Sulteng Haris Kariming, di Palu, Rabu (8/4/2020).
Butuh tiga kali pemeriksaan sampel usap tenggorokan (swab) dengan hasil berturut-turut konfirmasi negatif untuk menentukan status kesembuhan keduanya. Kedua pasien tersebut selama ini dirawat di RSUD Undata, Palu.
Pasien pertama dirawat sejak pertengahan Maret. Dia pasien dengan status konfirmasi pertama Covid-19 di Sulteng. Pasien kedua dirawat sejak akhir Maret yang menjadi orang kedua dengan status Covid-19 di Sulteng. Kondisi kesehatan keduanya sejak dirawat dilaporkan baik.
Haris menyebutkan, meskipun telah sembuh, mereka tetap terhitung sebagai pasien dengan positif Covid-19. Itu standar pendataan yang berlaku secara nasional. Hal itu juga berlaku bagi pasien Covid-19 yang meninggal, mereka tetap tercatat sebagai yang berstatus positif Covid-19.
Haris menyebutkan, kabar gembira itu hendaknya disambut baik masyarakat. Keduanya harus diterima sebagai bagian dari warga dan warga harus menjalin interaksi sosial normal dengan keduanya.
Selain berita gembira, Pusdatin Covid-19 Sulteng juga mencatat berita buruk karena ada tambahan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Haris menyebutkan, pasien tersebut dirujuk dari rumah sakit di Kabupaten Morowali lima hari lalu ke RSUD Undata. Ia tak menjelaskan riwayat bepergian pasien itu. Begitu pula kondisi kesehatannya saat ini.
Dengan tambahan satu pasien itu, saat ini tercatat enam pasien positif Covid-19 di Sulteng. Selain dua pasien yang sembuh, dua lainnya dirawat di RSUD Undata dan RSU Anatapura, Palu. Dua pasien telah meninggal saat hasil pemeriksaan sampel usap tenggorokan mereka belum diterima Pusdatin Covid-19 Sulteng. Satu pasien warga Palu, satu lagi Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor.
Pada kesempatan sama, Haris menjelaskan status delapan orang dekat Bupati Aptripel yang meninggal pada 2 April dengan status positif Covid-19. ”Di berbagai aplikasi percakapan dan media sosial beredar bahwa mereka dinyatakan positif. Itu merupakan informasi lisan via telepon dari dokter yang merawat mereka di Makassar. Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Sulteng belum menerima hasil laboratorium kedelapan orang tersebut,” katanya.
Ia menuturkan, delapan orang itu dirawat di ruang isolasi khusus pasien Covid-19 di RSUP Wahidin Sudirohusodo dan RS Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka adalah rombongan yang mengantar Bupati dari Kolonodale, Morowali Utara, ke Makassar pada 31 Maret 2020.
Dua hari terakhir, beredar informasi di aplikasi percakapan dan platform media sosial tentang delapan orang yang dekat dengan Aptripel dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab di laboratorium Kementerian Kesehatan Regional Makassar. Haris menyatakan, Pemprov Sulteng akan berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel terkait pendataan kedelapan orang tersebut, terutama jika mereka terkonfirmasi positif.
Di Kolonodale, ibu kota Morowali Utara, situasi agak lengang sepeninggal Aptripel. Banyak warga memilih tinggal di rumah. Para aparatur sipil negara juga bekerja dari rumah. ”Hanya sedikit toko dan pedagang yang tetap berjualan karena mereka menjual kebutuhan pokok,” ujar Ilham Nusi (36), warga Kolonodale. Ia juga bekerja dari rumah. Ia hanya keluar untuk membeli makanan.