Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal di Lampung Bertambah
Pasien Covid-19 yang meninggal di Lampung bertambah. Satu pasien meninggal pada Rabu (8/4/2020) malam. Ia adalah suami dari seorang pasien dalam pengawasan yang sebelumnya juga sudah meninggal.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pasien yang meninggal akibat wabah Covid-19 di Lampung kembali bertambah. Satu pasien dengan identitas pasien 13 meninggal pada Rabu (8/4/2020) malam. Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah menjadi empat orang, sedangkan pasien dalam pengawasan satu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menuturkan, kondisi pasien mulai memburuk pada Rabu sore. Saat itu, perawat melakukan pemasangan ventilator karena pasien mengalami sesak napas. Selain terinfeksi virus korona baru, pasien itu juga memiliki penyakit penyerta hipertensi.
”Pasien meninggal di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek pukul 23.08,” ujar Reihana saat memberikan keterangan pers pada Kamis (9/4/2020) malam.
Dia menjelaskan, pasien 13 ini merupakan suami dari pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah meninggal pada Rabu pagi. Namun, hingga kini hasil uji usap (swab) tenggorokan PDP yang bersangkutan belum keluar.
Reihana menambahkan, petugas masih harus menunggu hasil uji usap pasien PDP untuk melakukan penelusuran ulang kepada anggota keluarganya yang lain. Sebelumnya, petugas sudah melakukan tes pada istri dan anaknya. Namun, hasil tes cepat menunjukkan hasil negatif.
Hingga Kamis, jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung 18 orang. Jumlah orang dalam pemantauan yang masih menjalani karantina mandiri 1.059 orang. Adapun jumlah PDP 47 orang.
Ditemukan dua kasus Covid-19 baru tanpa gejala. Dua pasien itu warga Lampung Utara yang pergi ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti tablig akbar.
Tanpa gejala
Reihana menjelaskan, pihaknya juga menemukan dua kasus Covid-19 baru tanpa gejala. Dua pasien itu merupakan warga Lampung Utara yang pergi ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti tablig akbar.
Menurut dia, pasien tersebut awalnya melapor pada puskesmas terdekat. Petugas lalu melakukan uji cepat dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Mereka lalu menjalani tes usap tenggorokan dan hasilnya pun positif. Hingga kini, kedua pasien itu masih diisolasi di Wisma Haji Kabupaten Lampung Utara.
”Orang tanpa gejala harus lebih hati-hati diperlakukan, harus diisolasi sehingga masyarakat tidak khawatir,” katanya.
Reihana mengklaim, hingga kini belum ada kasus transmisi lokal Covid-19 di Lampung. Seluruh pasien yang hasil tesnya positif diketahui memiliki riwayat bepergian ke luar daerah yang masuk zona merah Covid-19.
Kendati jumlah pasien meninggal dan kasus positif Covid-19 terus bertambah, Reihana menyatakan belum akan merekomendasikan pada gubernur untuk mengajukan pembatasan sosial skala besar. Pasalnya, hingga kini Lampung masih berada pada zona hijau.
Dia menambahkan, pihaknya akan tetap mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk menerapkan protokol kesehatan. Warga juga diminta untuk disiplin melakukan pembatasan sosial dan tidak keluar rumah sementara waktu.
Pemprov Lampung berkolaborasi untuk membuat konten video terkait pencegahan Covid-19 yang bisa dimengerti kaum difabel. Pemerintah juga memberikan paket sembako bagi warga.
Sementara itu, Pemprov Lampung juga menggandeng Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Lampung dalam melakukan edukasi pencegahan Covid-19 pada warga difabel. Hal ini dilakukan agar sosialisasi terkait Covid-19 sampai pada seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi kalangan difabel.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Riana Sari menuturkan, pihaknya bekerja sama untuk membuat konten video terkait pencegahan Covid-19 yang bisa dimengerti kaum difabel. Selain itu, pemerintah juga memberikan paket bahan pokok bagi warga.