Persentase Kematian Pasien Covid-19 Tertinggi Ada di Jateng
Jateng menduduki peringkat pertama persentasi kematian terbanyak di antara enam provinsi dengan kasus positif terbanyak. Penyakit penyerta yang diderita pasien Covid-19 menjadi faktor penyebab tingginya kematian.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jawa Tengah menjadi wilayah dengan persentase kematian pasien Covid-19 tertinggi di antara enam provinsi dengan kasus positif terbanyak. Persentase kematian di Jateng mencapai 15,3 persen. Salah satu penyebab adalah banyak pasien yang sudah menderita penyakit penyerta.
Menurut data Covid19.go.id, Rabu (9/4/2020) pukul 15.40, terkonfirmasi 144 kasus positif akumulatif di Jateng dengan pasien meninggal 22 orang (15,3 persen), sembuh 18 orang (12,5 persen), dan sisanya masih dirawat.
Jateng menjadi provinsi yang persentasi kematiannya tertinggi di antara enam provinsi dengan kasus positif terbanyak. Selanjutnya disusul Jawa Barat (10,6 persen), Banten (9,2 persen), DKI Jakarta (8,3 persen), Jawa Timur (7,6 persen), dan Sulawesi Selatan (5,8 persen).
Pasien positif Covid-19 di Jateng yang meninggal tercatat dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo (4 orang), RSUP Dr Kariadi Semarang (6 orang), RS Telogorejo Semarang (2 orang), RSUD Tidar Magelang (2 orang), dan sisanya tersebar di sejumlah RS negeri dan swasta di Jateng.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jateng, Sofyan Budi Raharjo mengatakan, pasien meninggal karena mereka sudah memiliki penyakit bawaan. Pasien positif Covid-19 yang meninggal juga hampir semuanya berusia di atas 50 tahun.
”Jadi mereka yang meninggal, seperti di RSUP Dr Kariadi, semuanya memang memiliki penyakit penyerta, seperti gula (diabetes), ginjal, paru-paru, dan asma. Jadi, bukan yang sehat, tertular, lalu meninggal,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, sebelumnya, mengatakan, pihaknya aktif melacak warga yang berhubungan dengan pasien-pasien yang terkonfirmasi positif. Sampai Kamis terdapat 19.109 orang dalam pemantauan (ODP) dan 429 pasien dalam pengawasan (PDP) dirawat.
Memutus mata rantai penularan menjadi hal yang penting dilakukan saat ini. ”Selain itu, yang ikut menentukan juga daya tahan tubuh kita masing-masing. Maka, perilaku hidup sehat terus didorong,” ujarnya.
Tangkal dengan masker
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis, menuturkan, salah satu upaya yang digencarkan dalam menangkal penyebaran virus SARS-CoV-2 di Jateng ialah dengan penggunaan masker. Ia pun rutin membagikan masker serta menyosialisasikannya kepada masyarakat di Jateng.
Dikatakannya, warga dapat menggunakan masker buatan sendiri atau kain, sedangkan masker medis untuk tenaga kesehatan. ”Semoga kesadaran masyarakat untuk pakai masker terus tumbuh. Saya targetkan 35 juta warga Jateng tertib pakai masker setiap keluar rumah,” ucapnya.
Juga penting bagi warga untuk menjaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air mengalir. Dengan demikian, warga diharapkan terhindar dari virus yang telah mewabah di dunia itu.